Thailand campur vaksin covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca agar lebih manjur. Foto: AFP
Thailand campur vaksin covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca agar lebih manjur. Foto: AFP

Thailand Campur Suntikan Vaksin Sinovac dan AstraZeneca

Willy Haryono • 13 Juli 2021 09:01
Bangkok: Thailand akan menggunakan vaksin covid-19 AstraZeneca sebagai dosis kedua bagi mereka yang menerima dosis pertama suntikan dari Sinovac. Langkah ini diambil setelah 618 pekerja medis yang divaksinasi penuh tertular virus korona.
 
Pengumuman dari Menteri Kesehatan Anutin Charnvirakul pada Senin 12 Juli, menjadi tanda terbaru atas kekhawatiran kemanjuran dari vaksin covid-19 buatan Sinovac ini.
 
“Rencananya adalah untuk meningkatkan perlindungan terhadap varian Delta dan membangun kekebalan tingkat tinggi terhadap penyakit ini," ujar Menteri Charnvirakul, seperti dikutip Channel News Asia, Selasa 13 Juli 2021.

Pekerja medis yang telah divaksinasi lengkap dengan Sinovac juga akan ditawari vaksin mRNA -,termasuk suntikan dari Pfizer dan Modern,- untuk meningkatkan kekebalan mereka.
 
Keputusan itu muncul sehari setelah kementerian kesehatan mengumumkan bahwa ratusan pekerja medis yang divaksinasi lengkap yang diberikan Sinovac terinfeksi covid-19, situasi serupa dengan laporan di Indonesia pada pertengahan Juni.
 
“Satu perawat telah meninggal dan pekerja medis lainnya dalam kondisi kritis,” kata kementerian itu.
 
Vaksin Sinovac telah diberikan otorisasi darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kemanjurannya mencapai 51 persen hanya melebihi ambang batas kemanjuran WHO untuk vaksin covid-19. Sinovac hingga kini tidak memiliki data klinis publik untuk mendukung klaim produsen yang sering tidak konsisten.

Covid-19 Thailand

Pihak berwenang Thailand menempatkan Bangkok di bawah penguncian ketat atau lockdown pada Senin dalam upaya untuk menahan lonjakan covid-19 yang sebagian didorong oleh varian Delta yang menular, salah satu dari beberapa negara di kawasan yang memerangi lonjakan mematikan.
 
Baca: Thailand Mulai Lockdown Atasi Covid-19 di Sekitar Bangkok.
 
Vaksinasi covid-19 di Thailand awalnya menggunakan vaksin Sinovac, kemudian meluncurkan suntikan AstraZeneca. Vaksin telah menjadi alat kebijakan luar negeri utama bagi Tiongkok, yang dengan gigih mempertahankan kualitas dan kemanjurannya dan meluncurkannya jauh sebelum mereka melalui uji klinis tahap akhir.
 
Sementara infeksi pada orang yang divaksinasi sepenuhnya membuahkan keragua kemanjuran suntikan Sinovac yang relatif rendah membuat lebih rentan terhadap infeksi. Meskipun mereka yang sakit lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal atau menderita sakit serius.
 
Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan di New England Journal of Medicine, menunjukkan hasil dari penggunaan vaksin di Chile, menunjukkan bahwa vaksin itu “sangat efektif dalam melindungi terhadap penyakit parah dan kematian.” Namun, data tersebut tidak cukup untuk memperkirakan seberapa efektifnya terhadap varian seperti Delta, yang diketahui lebih tahan terhadap vaksin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan