"Prancis adalah bangsa Pasifik, karena kami memiliki wilayah seperti Kaledonia Baru dan Polinesia Prancis dengan lebih dari dua juta orang di Pasifik," kata Groen, di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta, Senin, 12 September 2022.
"Karena itu, untuk dapat memperkuat kehadiran militer permanen yang kami miliki di Pasifik, Pasukan Angkatan Udara Prancis melakukan pengerahan seperti ini setahun sekali," imbuhnya.
Groen menjelaskan, tahun ini misi tersebut melibatkan pesawat MRTT, jet tempur Rafale dan pesawat angkut A-400M. Misi Pegasus 2022 dilakukan ke Kaledonia Baru, India, Australia, Indonesia, Singapura dan kemudian kembali ke Prancis.
"Kami melakukan pelatihan multi domain kompleks yang melibatkan satelit kami. Pilot Rafael kami bahkan dapat melakukan simulasi melepaskan senjata strategis dengan perintah langsung dari kantor pusat di Paris," imbuhnya.
Di Indonesia, militer AU Prancis akan berlatih dengan pilot F-16. "Tujuan latihan ini adalah agar semua angkatan udara Pasifik, dari 70 negara yang berpartisipasi dapat berlatih bersama untuk mengembangkan interoperabilitas agar dapat melakukan operasi militer kompleks di lingkungan yang sulit," sambung Groen.
Misi Pegasus di Indonesia berlangsung selama tiga hari. Setelah dari Indonesia, misi ini akan berlanjut di Singapura sebelum akhirnya kembali ke Prancis.
Baca: 6 Pesawat Militer Prancis Mendarat di Jakarta untuk Misi Pegasus 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News