Rowena Guevara, Wakil Menteri Departemen Sains dan Teknologi (DOST) untuk Penelitian dan Pengembangan, mengatakan aplikasi perusahaan yang berbasis di Moskow untuk uji coba Fase Tiga telah ditarik pada 6 Januari. Tetapi pada hari yang sama, mereka juga menyatakan niat untuk mengajukan Emergency Use Authorization (EUA) di badan dan pengawasan obat Filipina (FDA).
“Alasannya sederhana. Mereka akan mengajukan EUA sehingga tidak lagi menggelar uji coba di sini,” kata Guevara, seperti dikutip dari CNN Phillipines, Senin 11 Januari 2021.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: Redakan Kekhawatiran, Presiden Argentina Sebut Vaksin Sputnik V Aman.
Dalam pernyataan Jumat malam, FDA mengonfirmasi menerima aplikasi Gamaleya pada Kamis.
“Pengajuan tersebut telah dinilai sebelumnya dan pemohon diperintahkan untuk mematuhi dokumen yang kurang,” kata Direktur Jenderal FDA Eric Domingo.
Gamaleya adalah pembuat vaksin ketiga yang mengajukan izin penggunaan darurat di negara tersebut. Sebelumnya sudah ada Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca.
Biasanya FDA membutuhkan 21 hari untuk memutuskan apakah obat tersebut akan diizinkan untuk digunakan di negara tersebut.
Pada November 2020, Rusia mengatakan, vaksin virus korona Sputnik V 91,4 persen efektif. Ini didasarkan atas data dari uji coba Fase Tiga yang sedang berlangsung. DOST mengatakan, vaksin tersebut telah menerima persetujuan EUA di Rusia, Argentina, dan Belarusia.
(JMS)