Menko PMK Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan secara virtual di forum diskusi ICSF, Rabu, 30 Maret 2022. (ICSF)
Menko PMK Muhadjir Effendy saat memberikan sambutan secara virtual di forum diskusi ICSF, Rabu, 30 Maret 2022. (ICSF)

Ormas Berperan Penting dalam Wujudkan Demokrasi Inklusif di Indonesia

Medcom • 30 Maret 2022 20:46
Jakarta: Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah India dan Amerika Serikat. Jika dilihat dari demografi agama, Indonesia adalah negara demokrasi dengan jumlah Muslim terbesar di dunia.
 
Memajukan demokrasi di tengah besarnya jumlah penduduk Indonesia -- berkisar 273 juta -- tentu bukan perkara mudah. Pemerintah membutuhkan bantuan dari semua elemen bangsa, termasuk organisasi kemasyarakatan (ormas) atau civil society.
 
Hal inilah yang disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam acara diskusi Indonesia Civil Society Forum (ICSF) 2022 yang digelar secara virtual pada Rabu, 30 Maret 2022.

Menurut Muhadjir, potensi ormas di Indonesia sangat besar. Data yang dihimpun Kemendagri per Desember 2019, jumlah ormas yang ada di Indonesia sekarang ini sudah capai 431.465 ormas.
 
Dari banyaknya ormas itu, kata Menko PMK, terdapat dua ormas terbesar, yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) yang berbasis Islam. 
 
"Dapat kita bayangkan begitu besarnya potensi ormas dalam berkolaborasi mewujudkan demokrasi yang inklusif dan efektif ini. Pendek kata ormas akan selalu memiliki peran yang besar dalam masa depan demokrasi di Indonesia," ujarnya, dalam keterangan yang juga dimuat di situs Kemenko PMK.
 
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bahwa kekuatan ormas sebesar di Indonesia belum tentu terjadi di negara lain yang menganut sistem demokrasi. Kekuatan masyarakat madani juga telah banyak membantu jalannya pemerintahan misalnya dalam penanganan pandemi Covid-19.
 
"Peranan organisasi sosial kemasyarakatan ini sangat dirasakan ketika Indonesia menghadapi wabah Covid-19. Saya sebagai Menko PMK yang secara nomenklatur menjadi tanggung jawab di bidang PMK, saya berani katakan bahwa sharing ataupun sumbangan dari ormas ini saya kira di atas 30 persen," jelasnya.
 
"Tanpa peranan ormas ini saya yakin penanganan Covid-19 tidak sebaik yang sekarang kita alami," imbuh Muhadjir.

Demokrasi Inklusif Harus Dikembangkan

Indonesia di satu sisi memliki banyak kelebihan karena memiliki keanekaragaman suku, budaya, dan agama. Hal ini bisa diartikan sebagai anugerah. Akan tetapi di sisi lain realitas ini bisa memicu terjadinya perpecahan, intoleransi, dan konflik sosial.
 
Karena itu, menurut Muhadjir, peran ormas sangat penting dalam hal mengembangkan pola pikir yang inklusif kepada masyarakat. Dalam hal ini menjunjung tinggi keberagaman, toleransi, tenggang rasa dan memahami bahwa tidak ada yang mayoritas dan minoritas.
 
"Pemahaman seperti ini harus dikembangkan di Indonesia agar semua orang tahu bahwa sebetulnya keanekaragaman di Indonesia ini harus dipahami secara lebih utuh. Dan peranan ormas dan media sebetulnya menjadi lebih penting untuk membangun semangat toleransi, inklusivitas, dan seterusnya," ucapnya.
 
Muhadjir mengatakan, masih banyak pekerjaan untuk menuju demokrasi yang inklusif yang lebih matang dalam menghadapi realitas keragaman yang ada di Indonesia. Karenanya, perlu adanya forum-forum seperti yang dilakukan ICSF dalam menyuarakan pemahaman inklusivitas kepada masyarakat untuk semakin mematangkan pola pikir masyarakat Indonesia.
 
"Melalui forum diskusi seminar seperti ini tentu saja punya makna dalam upaya kita menuju demokrasi yang semakin inklusif dan dewasa dan semakin matang," tegas Muhadjir. 
 
Baca:  Dididik Berdemokrasi, Milenia Didorong Berkompetisi Jujur dan Adil
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan