Serangan itu terjadi setelah tiga bulan kekacauan di Myanmar akibat kudeta militer 1 Februari. Belum ada klaim tanggung jawab atau konfirmasi atas korban dalam serangan tersebut.
Dalam serangan pertama, tiga ledakan terjadi di sebuah pangkalan udara dekat pusat kota Magway pada dini hari. Pemeriksaan keamanan ditingkatkan di jalan-jalan di luar pangkalan setelah ledakan.
"Kemudian lima roket ditembakkan ke salah satu pangkalan udara utama negara di Meiktila, di timur laut Magway, " demikian laporkan Kantor Berita Delta dalam sebuah unggahan di Facebook.
Dilansir dari Channel News Asia, reporter Delta, Than Win Hlaing yang berada di dekat pangkalan, juga mengunggah klip video yang menyertakan suara roket yang terbang di atas kepala diikuti dengan ledakan.
Sejak penggulingan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi, protes telah mengguncang kota-kota dan militer telah menindak dengan kekuatan mematikan. Dilaporkan 765 orang tewas.
Pertempuran antara militer dan pemberontak etnis minoritas juga berkobar sejak kudeta terjadi. Banyak serangan udara terjadi di daerah perbatasan di utara dan timur.
Sementara itu, angkatan bersenjata telah memerangi pemberontak di daerah perbatasan selama beberapa dekade. Serangan terhadap fasilitas militer terkenal di daerah kerap terjadi di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News