PM Muhyiddin mengatakan proses untuk mencabut peraturan tersebut, seperti yang telah disarankan Kabinet kepada Raja Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada 23 Juli lalu, belum dapat diselesaikan saat ini.
"Sejalan dengan keputusan raja dan Pasal 150 (3) Konstitusi Federal, mosi untuk memperdebatkan dan kemudian membatalkan peraturan darurat yang relevan dapat dibawa ke rapat parlemen yang rencananya diadakan pada September 2021," seru Muhyiddin, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 3 Agustus 2021.
Ia menambahkan, Kabinet Malaysia akan membahas mosi tersebut pada Rabu besok. "Mosi tersebut akan dibahas dalam rapat kabinet besok dan diharapkan dapat menyelesaikan polemik pencabutan undang-undang darurat secara harmonis dan konstitusional," katanya.
"Dengan berakhirnya keadaan darurat pada 1 Agustus 2021, berdasarkan ketentuan Konstitusi Federal, pencabutan peraturan darurat oleh raja tidak jadi terlaksana," imbuh PM Muhyiddin.
Malaysia berada di bawah status keadaan darurat negara sejak 12 Januari hingga 1 Agustus lalu. Kebijakan ini diambil untuk meredam penyebaran Covid-19.
Pada 26 Juli, menteri hukum de facto Takiyuddin Hassan mengatakan bahwa peraturan yang diperkenalkan selama keadaan darurat telah dicabut pada 21 Juli.
Sebagai tanggapan, istana mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa raja tidak menyetujui keputusan pencabutan tersebut. Menurut keterangan istana, kesepakatan awal dengan pemerintahan PM Muhyiddin adalah, pembahasan dan perdebatan mengenai pembatalan peraturan darurat akan dilakukan di pertemuan khusus parlemen.
"Yang Mulia menekankan bahwa pernyataan menteri di parlemen pada 26 Juli tidak akurat dan telah menyesatkan anggota parlemen," katanya.
Kantor Perdana Menteri menyatakan pada 29 Juli lalu bahwa tindakannya dalam mencabut pembatasan peraturan sesuai dengan hukum dan Konstitusi negara.
Takiyuddin berjanji untuk mengatasi kekhawatiran atas pencabutan tersebut pada 2 Agustus - hari terakhir pertemuan khusus parlemen. Tetapi pertemuan itu ditunda setelah terdeteksinya kasus Covid-19 di dalam gedung parlemen.
Baca: Malaysia Saksikan Mahathir dan Anwar Ibrahim Bersatu Turunkan Muhyiddin
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id