Pemulangan dibantu oleh TNI AL yang mengawal HMAS Anzac berlabuh di Pelabuhan Benoa. Para nelayan sebelumnya dievakuasi setelah kapal mereka, KM Bandar Nelayan 188, tenggelam, Kamis 13 Mei 2021.
"Cerita ini milik para nelayan Indonesia. Anzac dan MH-60R Seahawk kami hanyalah sebagian kecil dari respons tersebut. Sebagai pelaut, Anda menghormati pelaut lainnya," kata Komandan HMAS Anzac, Brendan Horn, lewat pernyataan resmi Kedutaan Besar Australia yang diterima Medcom.id.
Sebelumnya, kapal nelayan Indonesia tenggelam setelah diterpa cuaca buruk. HMAS Anzac yang hendak kembali ke pangkalan mereka di Fleet Base West, Australia Barat, menerima panggilan mayday.
Anzac pun berlayar sekitar 670 mil luat sebelah barat Perth melakukan pencarian di lepas pantai Australia Barat. Mereka mengevakuasi 20 nelayan Indonesia yang berpegangan pada kapal yang setengah tenggelam.
Para nelayan Indonesia sebelumnya sempat diselamatkan kapal ikan Jepang Fukuseki Maru 15. Lalu di bawa ke atas kapal Anzac untuk diberi bantuan medis dan akomodasi, serta satu nelayan lainnya dibawa ke rumah sakit Perth untuk mendapatkan perawatan.
"Nelayan Indonesia bisa mendapatkan rakit pelampung dan kemudian kapal penangkap ikan Jepang, Fukuseki Maru 15 melakukan pekerjaan luar biasa untuk menyelamatkan mereka," lanjut Komandan Horn.
Sebelum dipulangkan, para nelayan Indonesia tersebut telah memberikan tiga hasil negatif tes Covid-19 selama di kapal. Pemulangan pun dilakukan tanpa kontak fisik terhadap nelayan, dan dibantu kapal patroli Indonesia KRI Escolar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News