Delegasi Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani dan Direktur Jenderal Strategi Pertahanan, Kementerian Pertahanan, Mayjen Rodon Pedrason.
“Kerja sama bilateral yang telah berkembang di berbagai bidang sangatlah penting agar kerangka kerja sama ini diisi dengan program-program konkret, yang telah dituangkan dalam Plan of Action for Implementation of the Special Startegic Partnership,” ujar Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani, dikutip dari situs Kemlu.go.id, Kamis 26 Agustus 2021.
Pertemuan 2+2 SOM membahas mengenai isu-isu pertahahanan, keamanan, serta perkembangan geopolitik terkini di kawasan dan dunia. Upaya penanganan pandemi covid-19 dan percepatan pemulihan ekonomi di kedua negara dan kawasan juga menjadi pembahasan.
Selain itu, kedua belah pihak mendiskusikan mengenai potensi-potensi kegiatan yang dapat ditindaklanjuti segera, seperti pengembangan kapasitas bagi personel pertahanan Indonesia.
Pertemuan 2+2 SOM RI-ROK merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in pada saat kunjungan Presiden Korea Selatan ke Indonesia 2017. Pertemuan 2+2 SOM diharapkan dapat menjadi forum untuk meningkatkan dialog konstruktif terkait dengan isu-isu strategis, baik di tingkatan bilateral maupun regional.
Pada kesempatan kunjungan Presiden Moon 2017 itu pula status hubungan bilateral RI-ROK diangkat menjadi Kemitraan Strategis Khusus. Sementara Plan of Action implementasi Kemitraan Strategis Khusus RI-ROK berhasil disetujui pada saat kunjungan Menlu Korsel, Chung Eui-yong di Juni tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News