Sebuah video dari insiden itu menyebar secara luas secara online. Alhasil warga Thailand gempar melihat kekejaman yang dilakukan polisi tersebut.
Video yang diposting oleh pengacara Sittra Biabungkerd di halaman Facebook-nya menunjukkan seorang pria yang dicekik oleh kantong plastik yang diletakkan di atas kepalanya. Kemudian pria itu ditembaki oleh sebanyak empat orang.
“Sebanyak lima petugas polisi dari Provinsi Nakhon Sawan telah ditahan. Sementara dua orang lainnya masih terus diburu,” kata wakil juru bicara polisi Kissana Phathanacharoen dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip The Straits Times, Jumat 27 Agustus 2021.
Surat perintah penangkapan yang dikeluarkan untuk para tersangka termasuk tuduhan pembunuhan dengan penyiksaan.
Sittra, yang menjalankan yayasan bantuan hukum, mengatakan bahwa dia menerima klip video dari seorang perwira berpangkat rendah yang memintanya untuk memberikannya kepada kepala polisi nasional. Menurutnya, video itu menunjukkan ‘inspektur Joe’ dari kantor polisi Nakhon Sawan mencoba memeras uang dari pengedar narkoba.
Sebuah perintah polisi resmi mengidentifikasi ‘inspektur Joe’ sebagai Kolonel Polisi Thitisan Uttanapol.
“Polisi menggerebek rumahnya di kawasan perumahan kelas atas di Bangkok pada Rabu dan menemukan 13 mobil, termasuk Lamborghini dan Ferrari,” menurut media yang menemani polisi dalam penggerebekan tersebut.
Kepala Polisi Thailand Suwat Jangyodsuk pada Rabu mendesak Thitisan untuk menyerah kepada pihak berwenang.
"Masih ada polisi yang baik; orang jahat yang melakukan hal-hal buruk akan menghadapi konsekuensi," katanya, seraya menambahkan bahwa Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha secara pribadi telah menginstruksikan polisi untuk melakukan perbaikan guna memulihkan kepercayaan publik terhadap kepolisian.
Polisi Thailand secara luas dipandang sebagai salah satu institusi paling korup di negara itu dan pemerintah Prayut telah menjanjikan reformasi.
"Kasus ini akan menjadi ujian nyata bagi sistem peradilan Thailand yang telah menghadapi pertanyaan oleh beberapa orang tentang kemampuannya untuk meminta pertanggungjawaban pejabat seperti polisi," tegas Dr Thitipol Phakdeewanich, Dekan fakultas ilmu politik Universitas Ubon Ratchathani.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News