“Mencermati berbagai perkembangan di saat sekarang, Pemerintah Indonesia tidak hanya menlu, menkeu, presiden terus melakukan konsultasi dengan pihak terkait. Dua hari lalu bahkan menlu melakukan komunikasi dengan mitranya, Menlu AS,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam keterangan pers mingguan, secara virtual, Kamis 7 April 2022.
“Ini merupakan bagian proses konsultasi yang dijalankan pemerintah indonesia kepada seluruh pihak anggota G20. Kita tentunya ingin mendengarkan pandangan, saran anggota-anggota G20 pada umumnya, agar presidensi kita bisa memberikan satu solusi yang terbaik sebagai hasil dari proses konsultasi yang dijalankan,” imbuhnya.
Namun mengenai desakan untuk mengundang perwakilan Ukraina dalam pertemuan G20 masih jadi pembahasan.
“Undangan Ukraina, masih menjadi pembahasan di internal Indonesia. Namun saya garis bawahi, konsultasi masih terus berlangsung. Perkembangan internasional baik G20 atau tidak, akan sangat dinamis. Karena kepentingan juga terjadi juga tarik menarik antar kalangan,” tegas Faizasyah.
Tapi sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini, Indonesia melihat dari aspek presidensi di masa lalu. Menurut Faizasyah Indonesia memiliki pengalaman memimpin suatu organisasi jadi kita sudah memiliki cukup modal dan pengalaman dalam berkontribusi kepemimpinan sebagai presiden ataupun chair di berbagai forum internasioal.
“Dengan demikian itu menjadi modal awal kita untuk merespons tantangan yang muncul ketika kita memegang Presidensi di G20,” ujarnya.
Menjawab kemungkinan pelaksanaan G20 ditunda atau dibatalkan, Faizasyah mengatakan bahwa G20 keketuaannya pun akan bergantian, jadi opsi penundaan akan menimbulkan tantangan tersendiri.
“Karena pada 2023 sudah ada India sebagai Ketua G20 selanjutnya, maka ada kompleksitas jika tidak menyelenggarakan,” ujarnya.
“Namun ini adalah hal-hal yang sangat dinamis, tantangan yang belum pernah dihadapi oleh G20 sebelumnya. Masih ada waktu hingga november, dengan demikian harapannya cukup ada dinamika yang mengarah pada satu kesepakatan bersama untuk tetap berkomitmen menjalankan apa yang menjadi kesepatakan penyelanggaraan G20 di bawah presidensi Indonesia,” ungkap Faizasyah.
Hingga saat ini Faizasyah menyampaikan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sudah melakukan pertemuan dengan mitranya yang merupakan pihak-pihak langsung terkait guna mencari satu solusi atas konflik yang terjadi. Hal ini tentunya mencerminkan upaya Indonesia memberikan kontribusi positif atas berbagai tantangan yang dihadapi saat sekarang.
Menlu akan melakukan upaya mencoba meredakan ketegangan dan mencari solusi damai antara mitra terkait.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News