Gelombang cuaca yang sangat panas melanda Thailand dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi ini mendorong pihak berwenang mengeluarkan peringatan tentang cuaca panas hampir setiap hari.
Kementerian Kesehatan Thailand mengatakan, 61 orang telah meninggal karena sengatan panas sejak awal tahun 2024. Angka itu meningkat tajam dibandingkan dengan 37 orang pada keseluruhan tahun 2023.
“Bagian timur laut Thailand yang merupakan jantung pertanian, mengalami jumlah kematian tertinggi,” kata kementerian tersebut, seperti dikutip AFP.
Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia akan menghasilkan gelombang panas yang lebih sering, lebih lama, dan lebih hebat.
Meskipun fenomena El Nino turut mendorong terjadinya cuaca yang sangat hangat tahun ini, Asia juga mengalami pemanasan lebih cepat dibandingkan rata-rata global, menurut Organisasi Meteorologi Dunia PBB.
Apichart Vachiraphan, wakil Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, memperingatkan orang-orang dengan kondisi medis yang mendasarinya untuk membatasi waktu mereka di luar ruangan.
Hal sama dialami Kerajaan Arab Saudi tahun ini yang mengalami penundaan musim hujan. Cuaca panas terik yang berlangsung lebih lama dari biasanya.
Badai telah melanda sebagian wilayah kerajaan pada minggu ini, menurunkan suhu namun menimbulkan peringatan dari pihak berwenang mengenai potensi banjir bandang.
Pada bulan April, kerajaan tersebut mencatat suhu 44,2 derajat Celcius di provinsi utara Lampang – hanya sedikit di bawah rekor nasional sepanjang masa sebesar 44,6 derajat Celcius pada tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News