Menhan Prabowo dalam kunjungan persahabatan ke Jepang pada 3 April 2024. Pada pertemuan itu Perdana Menteri Kishida menyampaikan keinginannya untuk berkontribusi pada perkembangan Indonesia dalam kerja sama di berbagai bidang termasuk pembangunan infrastruktur dan energi.
“Lebih lanjut, Perdana Menteri Kishida menyampaikan niatnya untuk membantu upaya Indonesia dalam melanjutkan proses aksesi Indonesia ke OECD,” sebut pernyataan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta.
“PM Kishida juga menyatakan bahwa Jepang sangat mementingkan kerja sama dengan Indonesia dalam menjaga dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum, selain juga menyampaikan keinginannya untuk mendorong kerja sama di bidang keamanan selain pemberian kapal patroli besar ke Indonesia yang telah diputuskan pada Desember 2023,” ucap pernyataan itu.
Baca: Bertemu PM Jepang, Prabowo Bahas Isu Keamanan. |
Sementara Menhan Prabowo menyampaikan rasa terima kasih atas berbagai bantuan Jepang selama ini.
“Prabowo menyampaikan keinginannya untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang yang cukup luas termasuk keamanan, industri pertanian dan perikanan serta penanggulangan bencana,” imbuh pernyataan tersebut.
Kishida juga menyatakan bahwa Jepang ingin terus bekerja sama secara erat dengan ASEAN, dengan bertumpu pada hasil dari KTT Peringatan ASEAN-Jepang pada Desember 2023.
Keduanya juga bertukar pandangan mengenai isu-isu regional seperti situasi di Laut China Timur dan Selatan, penanganan isu Korea Utara termasuk nuklir dan rudal serta penculikan, dan juga situasi di Myanmar. Selain itu, kedua tokoh turut memastikan untuk terus bekerja sama dalam menangani isu-isu tersebut.
Sementara untuk OECD, Dewan OECD telah memutuskan untuk membuka diskusi aksesi dengan Indonesia pada Selasa, 20 Februari 2024, menyusul penyampaian intensi pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam keanggotaan organisasi internasional tersebut.
Merujuk pada keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, keputusan tersebut didasarkan pada penilaian oleh anggota OECD berdasarkan evidence-based Framework for the Consideration of Prospective Members.
Keputusan untuk membuka diskusi aksesi juga menjadi kelanjutan dari peningkatan keterlibatan dan kerja sama Indonesia sebagai salah satu negara mitra utama OECD sejak 2007 lalu.
Sebagai forum yang menekankan pentingnya kolaborasi dan menyusun standar global, OECD hingga kini telah menjadi mitra strategis pemerintah dalam upaya melahirkan kebijakan nasional yang progresif dan dapat diterima secara global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News