Pasukan Myanmar lakukan penjagaan. Foto: AFP
Pasukan Myanmar lakukan penjagaan. Foto: AFP

Ribuan Orang Mengungsi ke India di Tengah Pertempuran Sengit di Myanmar

Fajar Nugraha • 14 November 2023 20:07
Yangon: Lebih dari 2.000 orang yang melarikan diri dari Myanmar telah menyeberang ke negara tetangga di timur laut India ketika serangan terhadap militer semakin meluas. Hal tersebut dilaporkan media India melaporkan pada Selasa 14 November 2023.
 
Kantor berita Press Trust of India (PTI) melaporkan lebih dari 2.000 warga Myanmar dari negara bagian Chin barat telah menyeberang ke negara bagian Mizoram di India sejak Senin, dengan sedikitnya 17 orang dilarikan ke rumah sakit karena luka-luka mereka.
 
“Hampir 50.000 orang mengungsi akibat pertempuran di Myanmar utara setelah aliansi kelompok etnis bersenjata melancarkan serangan terhadap junta dua minggu lalu,” menurut PBB.

PTI, mengutip statistik pemerintah, mengatakan Mizoram sudah menjadi rumah bagi lebih dari 30.000 warga negara Myanmar.
 
Kelompok pengungsi pertama – termasuk petugas polisi dan tentara – melarikan diri ke Mizoram ketika kekerasan meningkat pada tahun 2021.
 
“Pejuang dari kelompok etnis minoritas melancarkan serangan mereka terhadap pasukan keamanan di negara bagian Rakhine, Myanmar untuk hari kedua pada hari Selasa, kata seorang juru bicara, ketika serangan terhadap militer meluas ke seluruh negeri.
 
“Pejuang Tentara Arakan (AA) merebut pos terdepan polisi perbatasan di Chinkhali di negara bagian Rakhine pada Selasa pagi,” kata juru bicara Khaing Thu Kha kepada AFP.
 
“AA juga menyerang pos-pos militer di dua bukit di kota Paletwa di negara bagian tetangga Chin saat pagi pada hari Selasa,” kata Khaing.
 
“Di Paletwa, militer membalas dengan serangan udara dan tembakan artileri berat dan pertempuran terus berlangsung dan intens,” kata Khaing Thu Kha.
 
Media lokal juga melaporkan bentrokan di kota Paletwa dan mengatakan dua wanita tewas dalam tembakan artileri.

Peperangan

AA selama bertahun-tahun telah berperang demi otonomi penduduk etnis Rakhine di negara bagian tersebut, dan hadir di negara bagian tetangga, Chin.
 
Ada banyak petugas keamanan di jalan-jalan di ibu kota Rakhine, Sittwe, pada hari Selasa, dengan polisi memblokir jalan menuju bandara dan pengadilan setempat, kata seorang penduduk kepada AFP, yang meminta tidak disebutkan namanya.
 
Pada hari Senin, pejuang AA bentrok dengan pasukan keamanan di kota Rathedaung, Maungdaw, dan Minbya, kata AA dalam sebuah pernyataan.
 
Enam pejuangnya dan 10 anggota pasukan keamanan tewas, kata pernyataan itu.
 
Bulan lalu AA melancarkan serangan gabungan dengan dua kelompok etnis bersenjata lainnya di wilayah utara negara bagian Shan dekat perbatasan Tiongkok.
 
AA, Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA) dan Tentara Pembebasan Nasional Ta'ang (TNLA) telah memblokir dua jalur perdagangan penting ke Tiongkok dan menyita penyeberangan perbatasan yang penting.
 
Bentrokan pada hari Senin di negara bagian Rakhine barat terjadi ketika pejuang anti-kudeta mengatakan mereka melawan militer di dekat ibu kota negara bagian Kayah timur dekat perbatasan Thailand.
 
Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) "berusaha merebut" kota Loikaw, kata ketua KNDF Khun Bedu kepada AFP Senin malam.
 
Junta telah melancarkan setidaknya tiga serangan udara selama pertempuran “sangat sengit” di sekitar kota, katanya.
 
KNDF merupakan salah satu dari puluhan kelompok yang berjuang memulihkan demokrasi setelah tentara menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi.
 
Media yang didukung Junta pada hari Selasa melaporkan lawan-lawannya telah menyerang Loikaw pada hari Senin, menggunakan “senjata berat dan kecil,” tanpa memberikan rincian.
 
“Pertempuran bersenjata sedang berlangsung,” pungkas Global New Light of Myanmar.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan