Petugas menangani kebakaran hutan dan lahan gambut di Pekanbaru, Riau, 31 Juli 2023. (Wahyudi / AFP)
Petugas menangani kebakaran hutan dan lahan gambut di Pekanbaru, Riau, 31 Juli 2023. (Wahyudi / AFP)

Malaysia-Singapura Khawatir Dampak Kebakaran Hutan RI Perburuk Kualitas Udara

Marcheilla Ariesta • 01 Oktober 2023 13:39
Kuala Lumpur: Malaysia menuding kebakaran hutan di Indonesia menyebabkan kabut asap mampir ke Negeri Jiran. Hal ini dianggap menjadi penyebab buruknya kualitas udara di beberapa wilayah negara itu. 
 
Kebakaran hutan kembali terjadi di beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Penyebabnya kemarau berkepanjangan di Indonesia. 
 
Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Malaysia Wan Abdul Latiff Wan Jaffar mengatakan, kebakaran hutan yang terjadi di tengah dan selatan Pulau Sumatra, hingga selatan Kalimantan belakangan ini telah memperburuk polusi udara di pantai barat negara itu dan di Sarawak yang berbatasan langsung dengan Kalimantan. 

"Kualitas udara secara keseluruhan di negara ini menunjukkan penurunan," kata Abdul Latiff dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu, 30 September 2023. 
 
Dalam pernyataan tersebut, Abdul Latiff mengatakan, citra satelit menunjukkan 52 titik api kebakaran hutan di Sumatra dan 264 titik api di Kalimantan. Ia mendapat data itu dari Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASMC) yang berbasis di Singapura.

Kabut Asap

Tak hanya Malaysia, Singapura juga mengungkapkan kekhawatiran mereka akan dampak kebakaran hutan di Indonesia ini. 
 
Negeri Singa memperingatkan warganya kemungkinan menghadapi polusi udara yang memburuk menyusul peningkatan titik api kebakaran hutan dan lahan yang terdeteksi di Sumatra dalam beberapa hari terakhir. 
 
Badan Lingkungan Hidup Singapura (NEA) mendeteksi kabut asap level sedang hingga pekat pada sebagian wilayah di tengah dan selatan Sumatra dalam beberapa hari terakhir. 
 
Kabut asap itu muncul kala NEA mendeteksi sekitar 241 titik api karhutla di kawasan itu pada Rabu lalu. Keesokan harinya, NEA masih mendeteksi 145 titik api karhutla. 
 
"Meskipun Singapura diperkirakan tidak akan mengalami kabut asap parah dalam beberapa hari mendatang, PSI (indeks standar polutan) mungkin akan memburuk jika ada perubahan mata angin," bunyi pernyataan NEA. 
 
Menurut NEA, pemerintah Singapura sudah membentuk Satuan Tugas Kabut Asap. Satuan tugas ini terdiri dari 28 lembaga publik, bertujuan untuk menangani situasi jika kualitas udara terus memburuk.
 
Baca juga:  Kawasan Karhutla di Jambi Mencapai 335 Hektare

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan