Pertemuan para menlu ini dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken. Sementara Rusia, juga diwakili Sergey Lavrov.
Hubungan AS-Rusia makin memburuk setelah Rusia melakukan serangan ke Ukraina. Sementara Rusia tidak terima Barat terutama AS memberikan bantuan senjata kepada Ukraina, yang dianggap mengancam keamanan perbatasannya.
Pantuan dari Medcom.id, ketika courtesy call bersama Presiden Joko Widodo, baik Blinken dan Lavrov duduk berjauhan. Setelah usai acara pun, keduanya jalan keluar dari ruangan dengan saling menghindari.

Direktur Wang Yi tiba di pertemuan Asia Timur. Foto: Medcom.id/Marcheilla Ariesta
Selain Lavrov dan Blinken, tampak pula Direktur Urusan Luar Negeri Komite Pusat Partai Komunis Tiongkok, Wang Yi. Wang Yi sempat melalukan pertemuan bilateral dengan Menlu Blinken, dalam upaya meredakan ketegangan antara kedua negara.
“Pertemuan tersebut merupakan bagian dari upaya yang sedang berlangsung untuk menjaga saluran komunikasi terbuka untuk menjelaskan kepentingan Amerika Serikat terkait berbagai isu dan untuk mengelola kompetisi secara bertanggung jawab dengan mengurangi risiko salah persepsi dan salah perhitungan. Inilah yang diharapkan dunia dari Amerika Serikat dan Tiongkok,” sebut keterangan Kedubes AS.
Menlu Blinken dan Direktur Wang berdiskusi secara terbuka dan konstruktif tentang berbagai isu bilateral, regional, dan global, termasuk isu-isu yang mengandung perbedaan serta sektor kerja sama potensial. Menlu Blinken menekankan pentingnya menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Selain itu Menlu Blinken menggunakan kesempatan pertemuan tersebut untuk memajukan kepentingan dan nilai-nilai AS, untuk secara langsung menyampaikan kekhawatiran bersama Amerika Serikat dan para sekutu serta mitra terkait tindakan Tiongkok, dan mengadvokasi kemajuan dalam tantangan transnasional yang memengaruhi masyarakat di Amerika Serikat, Tiongkok, dan seluruh dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News