Pada 2020, latihan militer gabungan Filipina dan AS dibatalkan karena kemunculan pandemi Covid-19. Acara digeser hingga tahun ini, namun akan digelar dalam skala yang jauh lebih kecil dari tahun-tahun sebelumnya.
Sekitar 700 prajurit AS dan 1.300 personel militer Filipina akan ikut serta dalam latihan gabungan ini.
"Latihan tahun ini bersifat hibrida, yakni meliputi aktivitas fisik dan virtual," kata Letnan Jendera Cirilito Sobejana kepada kantor berita AFP dan dilansir oleh The Straits Times pada Senin, 12 April 2021.
Kedutaan Besar AS di Manila belum berkomentar mengenai rencana latihan gabungan dengan Filipina.
Pengumuman Letjen Cirilito disampaikan beberapa jam usai berlangsungnya sambungan telepon antara Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menhan Filipina Delfin Lorenzana.
Kedua menhan "mendiskusikan situasi di Laut China Selatan, termasuk mengenai meningkatnya jumlah kapal Tiongkok di Whitsun Reef," ujar pernyataan tertulis dari Kemenhan AS atau Pentagon.
Untuk memperdalam kerja sama pertahanan dengan Filipina, Austin mengusulkan "peningkatan kewaspadaan situasional mengenai ancaman di Laut China Selatan."
Ketegangan di Laut China Selatan meningkat usai ratusan kapal Tiongkok bulan lalu terdeteksi di Whitsun Reef, area di gugus Kepulauan Spratly yang diklaim sejumlah negara, termasuk Tiongkok dan Filipina.
Baca: AS Peringatkan Tiongkok Tahan Diri di Laut China Selatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
