Penghargaan ini diberikan kepada warga negara ASEAN atau organisasi berbasis kawasan yang telah memberikan kontribusi luar biasa. Tak hanya itu, nominator harus menunjukkan pekerjaan teladan dalam memperkuat pembangunan komunitas ASEAN, mempromosikan integrasi regional, mendorong inklusivitas, dan meningkatkan kesadaran ASEAN.
"Setelah tantangan di 2020, ASEAN Prize 2021 merupakan kesempatan untuk merayakan semangat gigih warga negara ASEAN dalam membantu meningkatkan kehidupan kita sebagai komunitas," kata Direktur Urusan Komunitas Sekretariat ASEAN, Lee Yoong Yoong dalam pernyataan yang diterima Medcom.id, Selasa, 9 Februari 2021.
"Kami berharap dapat mencari dan menemukan juara ASEAN lainnya untuk menginspirasi kawasan ini dalam perjalanan bersama menuju pemulihan pascapandemi Covid-19," imbuhnya.
Baca: Sekjen ASEAN Anggap Penting Peran Media Selama Pandemi Covid-19
Ini merupakan tahun keempat ASEAN Prize digelar. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, nominasi harus diajukan setidaknya oleh satu referensi. Pengajuan harus menyertakan ringkasan atau sorotan pencapaian calon dan dokumen pendukung yang relevan sejak peluncuran Komunitas ASEAN pada 31 Desember 2015.
Komite Juri akan diketuai Sekretaris Jenderal ASEAN, Dato Lim Jock Hoi. Bersama para pendahulunya, mereka akan meninjau nominasi dan memilih Penerima ASEAN Prize 2021.
Pemenang nantinya akan menerima piala ASEAN Prize untuk dipresentasikan pada Pertemuan Tingkat Menteri ASEAN ke-54 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Tak hanya itu, pemenang juga akan mendapat hadiah uang tunai sebesar USD20 ribu (setara Rp280,1 juta).
Kegiatan ini didukung Temasek Foundation, Singapura, dan Yayasan Hasanah Malaysia.
Sejak pertama kali didirikan, ASEAN Prize telah diberikan kepada tiga pemenang. Pada 2018, Erlinda Koe dari Filipina menjadi penerima penghargaan pertama sebagai pengakuan atas upayanya membangun Komunitas ASEAN yang inklusif dengan meningkatkan kesadaran mengenai autisme.
Pada 2019, Dr. Jemilah Mahmood, seorang aktivis kemanusiaan dari Malaysia, menerima penghargaan tersebut atas kontribusinya dalam memperjuangkan tanggapan kemanusiaan di seluruh kawasan dan dunia.
Tahun lalu, Pusat Studi ASEAN dari ISEAS-Yusof Ishak Institute of Singapore dianugerahi penghargaan tersebut atas kerja mereka dalam mempromosikan integrasi regional di ASEAN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News