Bali: Pertemuan Para Menteri Luar Negeri G20, atau G20 Foreign Ministers' Meeting (FMM), diselenggarakan di Bali pada 7-8 Juli 2022. Dengan tema “Membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera bersama."
Patut diapresiasi lobi Menlu Retno LP Marsudi beserta jajarannya yang mengupayakan semua Menlu anggota G20 hadir di Bali. Tidak dilupakan juga undangan khusus Menlu Ukraina yang hadir secara virtual.
“Tema yang diangkat pun sangat cerdas diangkat mengingat tidak secara spesifik membicarakan soal gencatan senjata di Ukraina. Tetapi membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera yang ujungnya adalah terjadinya gencatan senjata,” ujar keterangan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.
“Dalam kesempatan pertemuan ini Menlu Retno perlu mengoptimalkan agar terjadi pertemuan bilateral antara Menlu Rusia dengan tiap-tiap Menlu G7 agar terjadi dialog yang konstruktif untuk membangun dunia yang lebih damai,” jelasnya.
Kehadiran para Menlu G7 dan Menlu Rusia bisa jadi tidak terlepas dari kunjungan Presiden ke Jerman, Ukraina dan Rusia.
Sepertinya semua negara yang terlibat dalam perang telah letih dan menunggu momen yang diupayakan oleh Indonesia sejak kunjungan Presiden Jokowi hingga Menlu Retno memfasilitasi pertemuan.
“Komitmen Indonesia untuk mengakhiri perang di Ukraina pun patut diapresiasi karena tidak pernah kecewa dan putus asa,” ungkapnya.
“Indonesia sejak kunjungan Presiden ke Eropa hingga saat ini menujukkan tidak pernah lelah dalam mengupayakan gencatan senjata di Ukraina,” pungkas Hikmahanto.
Patut diapresiasi lobi Menlu Retno LP Marsudi beserta jajarannya yang mengupayakan semua Menlu anggota G20 hadir di Bali. Tidak dilupakan juga undangan khusus Menlu Ukraina yang hadir secara virtual.
Baca: Konflik Ukraina Akan Mendominasi Pertemuan Menlu G20 di Bali |
“Tema yang diangkat pun sangat cerdas diangkat mengingat tidak secara spesifik membicarakan soal gencatan senjata di Ukraina. Tetapi membangun dunia yang lebih damai, stabil, dan sejahtera yang ujungnya adalah terjadinya gencatan senjata,” ujar keterangan Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana.
“Dalam kesempatan pertemuan ini Menlu Retno perlu mengoptimalkan agar terjadi pertemuan bilateral antara Menlu Rusia dengan tiap-tiap Menlu G7 agar terjadi dialog yang konstruktif untuk membangun dunia yang lebih damai,” jelasnya.
Kehadiran para Menlu G7 dan Menlu Rusia bisa jadi tidak terlepas dari kunjungan Presiden ke Jerman, Ukraina dan Rusia.
Sepertinya semua negara yang terlibat dalam perang telah letih dan menunggu momen yang diupayakan oleh Indonesia sejak kunjungan Presiden Jokowi hingga Menlu Retno memfasilitasi pertemuan.
“Komitmen Indonesia untuk mengakhiri perang di Ukraina pun patut diapresiasi karena tidak pernah kecewa dan putus asa,” ungkapnya.
“Indonesia sejak kunjungan Presiden ke Eropa hingga saat ini menujukkan tidak pernah lelah dalam mengupayakan gencatan senjata di Ukraina,” pungkas Hikmahanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News