"Tiongkok secara kuat berkomitmen untuk mendukung konstruksi perdamaian kawasan Asia Timur. Dan kami akan menjadi yang pertama di antra lima negara nuklir untuk menandatangani protokol perjanjian itu dan tanpa syarat," kata Duta Besar Tiongkok untuk ASEAN Hou Yanqi di Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023.
Ia mengungkapkan, Tiongkok siap menjadi yang pertama untuk berkontribusi pada kawasan ini.
"Jadi kami berharap ASEAN akan mencapai konsensus untuk membuat prosedur sedini mungkin, sehingga dapat membuat kemajuan substansial bagi Tiongkok untuk menandatangani protokol tersebut," lanjutnya.
Ia berharap, dengan Tiongkok menjadi negara pertama yang menandatangani protokol perjanjian, maka empat negara lain akan mengikuti.
"Saya tegaskan lagi, Tiongkok siap untuk memimpin lagi," sambungnya.
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan, pertemuan Komisi Zona Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANFWZ) memperlihatkan adanya satu kemauan politik untuk menjadikan kawasan ini bebas dari senjata nuklir.
"Kita akan melanjutkan komunikasi satu sama lain menegaskan para negosiastor kita untuk kembali melihat, karena ada beberpa kalimat dalam paragraf yang belum dapat disetujui," ujar Menlu Retno saat pertemuan Menlu ASEAN di Jakarta Juli lalu.
Perjanjian SEANWFZ, juga dikenal sebagai Perjanjian Bangkok, ditandatangani semua negara anggota ASEAN pada Desember 1995.
Perjanjian tersebut menetapkan bahwa para penandatangannya tidak dapat "mengembangkan, membuat, atau memperoleh, memiliki, atau memiliki kendali atas senjata nuklir," "menempatkan atau mengangkut senjata nuklir dengan cara apa pun," atau "menguji atau menggunakan senjata nuklir."
Protokol Perjanjian SEANWFZ juga terbuka untuk ditandatangani lima negara pemilik senjata nuklir: Tiongkok, Rusia, Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News