"Ia dalam keadaan sehat, dan itu merupakan pertemuan yang baik," ujar Don kepada awak media di Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023.
Menurut Don, pertemuannya dengan Aung San Suu Kyi dilakukan atas dasar mencari jalan yang baik dan tetap untuk Myanmar.
| Baca: Menlu Thailand Mengaku Bertemu dengan Aung San Suu Kyi. |
Don menuturkan, pertemuan dengan Aung San Suu Kyi ini merupakan hal yang positif usai dua tahun kudeta junta militer. "Setelah dua tahun ini adalah perkembangan yang positif," katanya.
Menurut Don, Suu Kyi menyarankan agar ada dialog. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut.
Ditanya terkait dengan pesan Suu Kyi saat mereka bertemu, Don menjawab, "Harus ada keterlibatan dengan junta dengan otoritas di Naypyidaw."
Meskipun demikian, Don menegaskan Thailand tetap akan mematuhi lima poin konsensus (5PC) yang disepakati para pemimpin ASEAN pada April 2021.
"Ya, lima poin konsensus kami akan tetap mematuhinya, tetapi ini adalah pendekatan dari prinsip Myanmar, bahwa kami ingin melakukan penyelesaian damai, dan ini paket yang sama," sambungnya.
Sebelumnya, media Kyodo News melaporkan adanya pertemuan Don dengan Suu Kyi pada Minggu kemarin. Ini adalah kontak pertama yang dikonfirmasi antara pejabat tinggi pemerintah asing dan ikon demokrasi Myanmar.
Terutama sejak militer negara itu menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis oleh Suu Kyi dalam kudeta Februari 2021.
"Don menjelaskan tentang pertemuannya dengan Suu Kyi dalam pertemuan dua hari menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang dimulai Selasa di Jakarta," kata sumber yang mengetahui isu tersebut, seperti dikutip Kyodo News.
Pertemuan Don dan Suu Kyi, yang ditahan sejak kudeta, berlangsung sekitar dua jam, menurut sumber. Don tampaknya mengunjungi Suu Kyi di fasilitas penjara di ibu kota Naypyitaw.
Thailand memiliki hubungan militer yang erat dengan Myanmar. Bulan lalu, Bangkok menjadi tuan rumah pertemuan informal yang diadakan di luar kerangka ASEAN bertema krisis politik Myanmar dan mengundang menteri luar negeri yang ditunjuk junta Than Swe.
Indonesia, Malaysia, dan Singapura tidak hadir dalam pertemuan tersebut karena keterlibatan Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
