Paetongtarn Shinawatra resmi jadi perdana menteri terbaru Thailand. (AFP)
Paetongtarn Shinawatra resmi jadi perdana menteri terbaru Thailand. (AFP)

Putri Taipan Thailand Resmi Jadi Perdana Menteri Termuda

Marcheilla Ariesta • 16 Agustus 2024 16:36
Bangkok: Parlemen Thailand memilih Paetongtarn Shinawatra, putri dari taipan miliarder dan mantan pemimpin Thaksin Shinawatra, sebagai perdana menteri baru negara itu. Ia menjadi perdana menteri termuda Negeri Gajah Putih tersebut.
 
Berusia 37 tahun, ia akan menjadi PM termuda di negara itu dan wanita kedua yang menduduki jabatan tersebut, setelah bibinya, Yingluck.
 
Pemilihannya dilakukan hanya dua hari setelah mantan PM Srettha Thavisin diberhentikan oleh pengadilan konstitusi. Keduanya berasal dari Partai Pheu Thai, yang berada di posisi kedua pada pemilihan 2023 tetapi membentuk koalisi yang berkuasa.

Paetongtarn menghadapi tugas yang sulit untuk menghidupkan kembali ekonomi Thailand yang mandek dan menghindari kudeta militer dan intervensi pengadilan yang telah menggulingkan empat pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh partainya.
 
“Saya sangat berharap bahwa saya dapat membuat orang merasa yakin bahwa kita dapat membangun peluang dan meningkatkan kualitas hidup serta memberdayakan semua warga Thailand,” kata Paetongtarn kepada wartawan setelah pemungutan suara, dilansir dari BBC, Jumat, 16 Agustus 2024.
 
Ia tampak kewalahan, mengatakan tangannya gemetar karena kegembiraan. Ia mengakui bahwa ia "bukan yang terbaik, juga bukan yang paling berbakat di ruangan itu".
 
"Tetapi saya selalu berpikir bahwa saya memiliki kemauan yang kuat dan saya memiliki tim yang bagus. Tim saya kuat, berpengalaman, bertekad, dan kami memiliki ide yang sama. Itu adalah sesuatu yang sangat saya hargai," katanya.
 
Paetongtarn, yang menerima 319 dukungan dan 145 suara menentang, adalah anggota keempat dari klan Shinawatra yang menjadi perdana menteri dalam dua dekade terakhir.
 
Tercatat tiga perdana menteri lainnya, termasuk ayahnya Thaksin dan bibi Yingluck, digulingkan oleh kudeta militer atau putusan pengadilan konstitusi.
 
Pengadilan yang sama memecat Thavisin pada Rabu karena mengangkat mantan pengacara yang pernah dipenjara ke dalam kabinetnya. Paetongtarn mengatakan bahwa ia "bingung" dan "sangat sedih" mengetahui tentang pemecatan Srettha Thavisin.
 
Berpendidikan di sekolah-sekolah elit di Thailand dan di universitas di Inggris, ia menghabiskan beberapa tahun bekerja di grup hotel Rende milik keluarga Shinawatra, tempat suaminya menjabat sebagai wakil kepala investasi.
 
Ia bergabung dengan Pheu Thai pada tahun 2021 dan diangkat sebagai pemimpin partai pada bulan Oktober 2023.
 
Penunjukan Paetongtarn membawa energi segar bagi kepemimpinan puncak Thailand. Anggota Pheu Thai mungkin juga berharap bahwa ia dapat membantu menghidupkan kembali peruntungan politik partai.
 
Ayahnya, Thaksin pertama kali menjadi perdana menteri pada tahun 2001, tetapi masa jabatan keduanya berakhir tiba-tiba setelah pemerintahannya digulingkan oleh kudeta militer pada tahun 2006. Ia kembali ke Thailand setelah 15 tahun di pengasingan pada Oktober tahun lalu, beberapa jam sebelum Srettha terpilih sebagai perdana menteri.
 
Ia diizinkan kembali sebagai bagian dari kesepakatan besar dengan musuh-musuh konservatif lamanya, yang kini berkoalisi dengan Pheu Thai.
 
Paetongtarn memimpin kampanye Pheu Thai dalam pemilihan umum tahun lalu, saat ia berada di tahap akhir kehamilannya, yang membuatnya dikagumi banyak orang. 
 
"Saya pikir setelah delapan tahun rakyat menginginkan politik yang lebih baik, solusi yang lebih baik bagi negara daripada sekadar kudeta," katanya.
 
Sementara itu, pemenang pemilu, Move Forward, dicegah membentuk pemerintahan oleh senat yang ditunjuk militer - yang membuka jalan bagi koalisi yang dipimpin Pheu Thai dengan Srettha sebagai perdana menteri. Awal bulan ini, pengadilan konstitusi membubarkan Move Forward dan melarang 11 pemimpinnya berpolitik selama satu dekade.
 
Baca juga: Paetongtarn Shinawatra Calon Kuat PM Thailand yang Baru
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan