"Kami mengikuti dengan penuh perhatian semua yang Anda (Indonesia) lakukan, dan sangat menghargai prinsip selatan Indonesia dalam memimpin kelompok ini," katanya dalam pernyataan bersama dengan Menlu Retno Marsudi di Jakarta, Senin, 23 Mei 2022.
Selakovic mengapresiasi Indonesia yang terus berpegang pada prinsip dan secara konsisten mendukung hukum internasional.
Dalam pertemuan tersebut, berbagai penguatan kerja sama dibahas kedua menlu, termasuk di bidang ekonomi.
"Kita tekankan banyak potensi yang belum kita manfaatkan," kata Selakovic.
Salah satunya adalah ketahanan pangan dunia yang goyah akibat invasi Rusia di Ukraina. Konsekuensi yang timbul akibat konflik di Ukraina tak hanya dirasakan negara-negara di kawasan itu, tapi juga melebar hingga ke seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Kami membahas ekspor pangan kita. Dan seperti yang telah disampaikan Menteri Retno, kami akan membicarakan mengenai ekspor gandum dengan perusahaan perwakilan Anda yang bertanggung jawab akan hal ini," lanjut dia.
Dalam kesempatan yang sama, Menlu Retno menjelaskan Indonesia akan mengimpor gandum Serbia. Sejak serangan Rusia ke Ukraina, pasokan gandum Indonesia terganggu.
"Untuk tujuan ini, kami sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan komoditas pangan dan pertanian, khususnya gandum," kata Menlu Retno.
Dalam hal ini, kata Menlu Retno, perusahaan milik negara PT Berdikari dan perusahaan Serbia menunjukkan kesiapan untuk memfasilitasi ekspor gandum Serbia ke Indonesia. Ia menambahkan, Menlu Selakovic akan bertemu dengan PT Berdikari untuk membahas detail kerja sama tersebut.
Baca: Serbia Siap Ekspor Gandum ke Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News