Perkelahian berlangsung antar narapidana geng kriminal di penjara Caloocan City Jail di National Capital Region, ucap juru bicara Biro Manajemen Penjara Filipina Xavier Solda.
Investigasi sedang berlangsung mengenai penyebab perkelahian, yang disebut Solda dimulai dengan perselisihan biasa antar dua narapidana. Hingga kini belum diketahui pasti senjata apa saja yang digunakan dalam perkelahian.
Solda menilai, larangan kunjungan keluarga narapidana selama pandemi Covid-19 mungkin turut berperan dalam peristiwa nahas ini.
"Sudah hampir dua tahun tidak ada lagu kunjungan fisik ke fasilitas kami karena Covid-19," kata Solda kepada AFP, dilansir dari TRT World, Selasa, 11 Januari 2022.
"Ini mungkin salah satu alasan mengapa para narapidana lain ikut berkelahi," sambungnya. Keamanan di area penjara telah ditingkatkan usai perkelahian.
Baca: Protes Penanganan Klaster Covid-19, Narapidana Bakar Penjara Thailand
Aksi kekerasan merupakan hal yang sering terjadi di penjara Filipina. Secara umum, penjara di Filipina kurang layak pakai karena hampir semuanya kelebihan kapasitas. Dalam sebuah penjara, satu sel yang harusnya hanya diisi sekian orang, pada kenyataannya menampung lima kali lipat kapasitas normalnya.
Sekitar 1.900 narapidana ditampung di Caloocan City Jail yang sebenarnya didesain untuk menampung kurang dari 200 orang, tutur Solda.
Insien terjadi ini terjadi usai perkelahian di penjara New Bilibid Prison di Manila terjadi pada 2 Januari lalu, yang telah menewaskan dua orang dan melukai 14 lainnya.
Senjata rakitan dan benda tajam digunakan dalam perkelahian kala itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
