KTT ASEAN-Australia tahun ini dilakukan dalam rangka peringatan 50 tahun kemitraan ASEAN dengan Australia. Australia merupakan mitra pertama ASEAN, dan Australia juga merupakan mitra pertama di mana ASEAN memiliki Kemitraan Strategis Komprehensif.
Tema KTT kali ini adalah 'A Partnership for the Future.' KTT itu sendiri secara garis besar dibagi dalam dua sesi. Sesi yang pertama membahas “Future ASEAN-Australia Cooperation dan The Three ASEAN Cooperation Pillars". Inti dari sesi pertama sebenarnya adalah membahas future cooperation.
Tahun lalu, Australia telah mengeluarkan dokumen yang dipersiapkan atau dibuat Nicholas Moore. Laporan ini berjudul “Invested: Australia's Southeast Asia Economic Strategy to 2040," atau biasa disebut strategi ekonomi Australia untuk Asia Tenggara.
"Inti dari laporan Nicholas Moore sebenarnya merupakan sebuah pendekatan baru yang akan dilakukan Australia dalam rangka meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Asia Tenggara," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Presiden Jokowi dalam kunjungan ke Australia.
"Di mata Australia, Asia Tenggara merupakan Kawasan yang sangat potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, kedekatan geografi tentunya, komplementaritas ekonominya, dan merupakan bagian dari upaya Australia untuk melakukan diversifikasi ekonomi," sambungnya.
Sepuluh Sektor Prioritas
Di dalam laporan tersebut ada empat hal besar yang akan dilakukan, yaitu: meningkatkan kesadaran, menghilangkan hambatan, membangun kapasitas, dan memperdalam investasi.Sementara 10 sektor yang akan diprioritaskan adalah pertanian dan makanan, sumber daya, transisi energi hijau, infrastruktur, pendidikan dan kemampuan, ekonomi pendatang, layanan kesehatan, ekonomi digital, layanan profesional dan finansial, dan juga industri kreatif.
Sebagai implementasi dari pendekatan baru sebagaimana laporan Nicholas Moore tadi, Australia telah meluncurkan: ASEAN-Australia Center Ini adalah sebagai bentuk dukungan dari implementasi AOIP.
Australia juga lakukan pemberian 55 beasiswa magister dan 55 beasiswa non-gelar di bidang kerja sama AOIP bagi negara ASEAN dan juga Timor Leste, serta penambahan pusat fasilitasi start up Australia di 4 kota di ASEAN termasuk di Indonesia dan Vietnam. Sebelumnya fasilitas seperti ini sudah ada di Singapura.
Di dalam sesi pertama mengenai kerja sama di masa mendatang (future cooperation), Presiden Jokowi menekankan pentingnya fokus ke depan dalam tiga bidang.
"Pertama, penguatan integritas ekonomi ASEAN dan Australia, di mana Presiden menekankan pentingnya penguatan kerja sama perdagangan dan investasi yang sifatnya dua arah," tutur Menlu Retno.
"Presiden juga menekankan pentingnya sinergi antara strategi yang ada yang dimiliki Australia seperti tercermin dalam laporan Nicholas Moore dengan implementasi dari AOIP," lanjutnya.
Transformasi Digital ASEAN
Jokowi menekankan pentingnya sinergi antara pendekatan baru Australia yang tercermin dalam laporan Strategi Australia mengenai pendekatan kepada ekonomi Asia Tenggara dengan implementasi AOIP."Kedua, percepatan transisi energi di mana dukungan Australia terhadap ASEAN Strategy for Carbon Neutrality sangat diharapkan, terutama dalam bentuk investasi, kemudahan akses pembiayaan inovatif dan transfer teknologi," sebut Menlu Retno.
Indonesia juga mendorong Australia untuk mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di ASEAN. Selain itu, Jokowi juga menekankan bahwa Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminasi yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti ilmiah.
"Poin ketiga adalah kerja sama transformasi digital. Presiden menyampaikan potensi ekonomi digital ASEAN amat kuat. Tahun lalu, perundingan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA) telah dimulai," ucap Menlu Retno.
"Indonesia juga berharap Australia dapat mendukung upaya transformasi digital ASEAN melalui skill development, knowledge sharing dan kemitraan publik dan privat yang kuat," sambungnya.
Baca juga: Jokowi: ASEAN-Australia Harus Jaga Perdamaian dan Stabilitas Kawasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News