Pada hari jadi PBB ke-75 presiden bertanya, apakah dunia yang kita impikan tersebut sudah tercapai? “Saya kira jawaban kita sama: belum” ujarnya.
“Konflik masih terjadi di berbagai belahan dunia. Kemiskinan dan bahkan kelaparan masih terus dirasakan. Prinsip-prinsip Piagam PBB dan hukum internasional kerap tidak diindahkan, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah,” jelas Presiden Joko Widodo.
“Kita semua prihatin melihat situasi ini. Keprihatinan kita menjadi semakin besar di saat pandemi covid-19 ini,” imbuh Presiden Jokowi.
“Di saat seharusnya kita semua bersatu padu, bekerjasama melawan pandemi, yang justru kita lihat adalah masih terjadinya perpecahan dan rivalitas yang semakin menajam,” ucap mantan Gubernur DKI itu.
Menurut Jokowi, dunia sseharusnya bersatu padu, selalu menggunakan pendekatan win-win pada hubungan antar negara yang saling menguntungkan. Hal itu tidak terlepas dari dampak pandemi yang sangat luar biasa, baik dari sisi kesehatan, maupun sosial ekonomi.
“Kita juga paham virus ini tidak mengenal batas negara. No one is safe until everyone is (tidak ada pihak yang merasa paling aman),” tegas Presiden.
Jokowi menambahkan, jika perpecahan dan rivalitas terus terjadi, maka pijakan bagi stabilitas dan perdamaian yang lestari akan goyah atau bahkan akan sirna. Dunia yang damai, stabil dan sejahtera semakin sulit diwujudkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News