Aksi unjuk rasa masif di Minsk dalam memprotes hasil pilpres Belarusia. (Foto: AFP)
Aksi unjuk rasa masif di Minsk dalam memprotes hasil pilpres Belarusia. (Foto: AFP)

Rusia Tidak Ingin Isu Belarusia Diintervensi Kekuatan Asing

Willy Haryono • 26 Agustus 2020 16:16
Jakarta: Ketegangan terkait gelombang aksi protes dalam mengecam hasil pemilihan umum masih berlanjut di Belarusia. Kubu oposisi berkukuh pilpres pada 9 Agustus lalu dipenuhi kecurangan, sementara petahana Alexander Lukashenko menegaskan bahwa pemungutan suara berjalan normal. Lukashenko menuding aksi protes masif ini digerakkan kekuatan asing yang ingin menggoyang stabilitas Belarusia.
 
Sebagai negara tetangga, Rusia menilai apa yang terjadi di Belarusia merupakan murni urusan domestik.
 
"Belarusia adalah sahabat kami. Jangan sampai isu di sana dipolitisasi pihak tertentu, jangan sampai dipengaruhi kekuatan-kekuatan dari luar," ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva dalam konferensi virtual dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Rabu 26 Agustus 2020.

Dubes Lyudmila mengklaim adanya intervensi eksternal dalam sejumlah isu Ukraina di masa lalu, tanpa mengelaborasi lebih jauh. Ia meminta komunitas global agar hal seperti itu tidak terjadi lagi di Belarusia.
 
Ia meyakini masalah yang terjadi di Belarusia saat ini dapat diselesaikan pemerintahan Lukashenko. "Kami tetap pada posisi kami, bahwa mereka (Belarusia) sebaiknya menyelesaikan sendiri urusan dalam negeri mereka," ujar Dubes Lyudmila.
 
Komisi Elektoral Belarusia menyebutkan bahwa Lukashenko meraih 80,1 persen suara dalam pilpres lalu. Sementara capres oposisi Svetlana Tikhanovskaya hanya meraih 10,12 persen suara.
 
Tikhanovskaya melarikan diri ke Lithuania usai pilpres dengan alasan untuk menjaga keselamatan anak-anaknya. Namun ia terus mendorong para pendukungnya agar meneruskan aksi protes di Belarusia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan