Sejak pemerintahan Aung San Suu Kyi digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari lalu, Myanmar dilanda serangkaian ledakan kecil di area permukiman, yang terkadang melanda kantor pemerintah atau instalasi militer.
Menurut laporan Myanmar Now, ledakan terbaru terjadi di sebuah desa di wilayah Bago pada Senin petang.
Tiga ledakan terjadi saat setidaknya satu bom parsel meledak di sebuah rumah, menewaskan anggota parlemen dari partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD). Ledakan juga menewaskan tiga polisi dan seorang warga setempat.
Satu polisi yang ikut serta dalam gerakan menentang junta Myanmar juga terluka parah akibat terkena bom. Ia telah dilarikan ke rumah sakit dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif.
Media lokal lainnya, Khit Thit, juga melaporkan terjadinya ledakan di area Bago. Juru bicara junta militer belum bersedia menjawab permintaan konfirmasi dari sejumlah media.
Aksi kekerasan meningkat di Myanamr sejak terjadinya kudeta, dengan ratusan demonstran dilaporkan tewas di tangan pasukan keamanan.
Sejumlah milisi etnis minoritas Myanmar juga terlibat dalam gerakan menentang junta, yang biasanya berujung pada aksi kekerasan di area perbatasan yang menelan korban jiwa.
Senin kemarin, grup pemberontak etnis Karen mengaku telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Myanmar. Media lokal juga melaporkan adanya seorang pejabat lokal pilihan junta Myanmar yang tewas ditikam di kota Yangon.
Baca: Pemberontak Karen Klaim Tembak Jatuh Helikopter Militer Myanmar
Sejauh ini, junta Myanmar belum bersedia mengomentar mengenai beberapa laporan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News