Joe Biden terpilih sebagai presiden ke-46 AS usai mengalahkan petahana Donald Trump dengan perolehan lebih dari 270 electoral college atau suara elektoral.
"Biden mungkin akan lebih serius dalam menggunakan organisasi-organisasi internasional, multilateralisme, untuk Amerika Serikat," kata Andrew kepada Medcom.id.
"Secara diplomasi, iklimnya akan lebih damai ketimbang yang sudah dilakukan Trump," imbuh dia.
Menurut Andrew, Biden lebih sesuai dengan gaya diplomasi ASEAN. Hal ini dinilai sesuai dengan gaya kebijakan luar negeri Indonesia.
Berbeda dari pemerintahan Trump, Biden juga dinilai akan memasukkan isu pelestarian lingkungan hidup dan kesetaraan gender ke dalam kebijakan luar negeri AS.
Ia menuturkan, walaupun Biden menjadi presiden, hubungan AS dengan Indonesia tidak akan mengalami banyak perubahan. Selama ini, pola hubungan AS dengan Indonesia lebih sering menyinggung isu yang berkaitan dengan terorisme dan radikalisme.
Baca: Hubungan Diplomatik AS dan Indonesia Diyakini Seperti Era Obama
"Diplomasi Amerika di sini (Indonesia) polanya seperti itu saja. Indonesia juga tidak akan macam-macam, dan tidak akan keluar dari manuver, karena kita ada negara yang menganut politik luar negeri bebas dan aktif," serunya.
Dalam pidato kemenangannya, Biden bertekad menjadi presiden untuk semua masyarakat AS. Ia mengatakan, salah satu fokus utama di awal pemerintahannya adalah menangani pandemi virus korona (covid-19).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id