Ratusan mahasiswa teknik menjadi bagian dari ribuan demonstran yang menggelar aksi unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, pada Minggu, 14 Februari 202. (STR/AFP)
Ratusan mahasiswa teknik menjadi bagian dari ribuan demonstran yang menggelar aksi unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, pada Minggu, 14 Februari 202. (STR/AFP)

Demo Menentang Kudeta Myanmar Berlanjut di Hari ke-9

Willy Haryono • 14 Februari 2021 19:02
Yangon: Ribuan orang kembali turun ke jalanan sejumlah kota besar di Myanmar dalam aksi menentang kudeta militer yang telah memasuki hari ke-9 pada Minggu, 14 Februari 2021. Malam sebelumnya, sekelompok warga berpatroli di berbagai ruas jalan di Myanmar dalam mengantisipasi tindakan represif aparat keamanan.
 
Salah satu aksi protes menentang kudeta terjadi di Yangon, kota terbesar di Myanmar. Hari ini, aksi protes diikuti ratusan mahasiswa teknik yang berasal dari berbagai universitas.
 
Dikutip dari laman TRT World, para mahasiswa datang dengan mengenakan pakaian putin dan membawa spanduk berisi kecaman terhadap kudeta militer. Terdapat pula spanduk yang menyerukan pembebasan sejumlah pejabat tinggi Myanmar, termasuk pemimpin de facto Aung San Suu Kyi.

Sejak kudeta militer terjadi di Myanmar pada 1 Februari, Suu Kyi dan sejumlah pejabat lainnya masih dijadikan tahanan rumah hingga saat ini.
 
Demonstrasi menentang kudeta di Yangon turut dimeriahkan armada bus dalam negeri. Para sopir membunyikan klakson bus sebagai bentuk protes terhadap militer Myanmar atau Tatmadaw yang telah mendepak pemerintahan demokratis.
 
Baca:  Militer Myanmar akan Bebaskan 23.314 Pedemo yang Ditahan
 
Di Naypyidaw, konvoi sepeda motor dan mobil pribadi memenuhi sejumlah ruas jalan. Di kota Dawei, sebuah band memainkan instrumen drum di tengah pergerakan demonstran yang berjalan di bawah terik matahari.
 
Di Waimaw, kota di negara bagian Kachin di pinggir Sungai Irrawaddy, ratusan orang membawa bendera nasional sembari menyanyikan sejumlah lagu sebagai bentuk penentangan terhadap junta militer.
 
Banyak demonstran turun ke jalan sembari membawa poster wajah Suu Kyi. Penahanan terhadap Suu Kyi, yang dilakukan di bawah tuduhan kasus terkait impor walkie-talkie, berakhir pada Senin besok.
 
Pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, belum dapat dihubungi awak media mengenai apa yang akan terjadi besok.
 
Menurut data grup pengawas Assistance Association for Political Prisoners, lebih dari 384 orang telah ditahan di Myanmar sejak terjadinya kudeta terbaru. Mereka menyebut sebagian besar penahanan dilakukan petugas pada malam hari.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan