Pembatasan dimulai dengan jam malam yang berlaku sejak pukul 18.00 hingga 06.00. Pembatasan jam malam berlaku sehari setelah Sekretaris Partai Kota Ho Chi Minh, Nguyen Van Nen meminta maaf atas kekurangan pemerintahannya dalam pengendalian pandemi saat ini.
"Di Vietnam, para pemimpin sangat jarang meminta maaf kepada rakyat," kata Ha Hoang Hop seorang peneliti di Institut ISEAS-Yusof Ishak.
Dilansir dari Straits Times, Rabu, 28 Juli 2021, publik Vietnam merasa frustrasi karena kasus covid-19 yang semakin meningkat di negara itu. Padahal sebelumnya, Vietnam dipuji karena berhasil memadamkan transmisi lokal dengan karantina agresif, pelacakan kontak, dan penguncian lokal yang ketat.
Saat ini, pihak berwenang berjuang mengatasi lonjakan beban kasus yang disebabkan varian Delta yang sangat menular. Hingga Selasa kemarin, tercatat tambahan 7.913 kasus baru virus korona menjadikan total infeksi sebanyak 114.260 dengan 524 kematian.
Warga mulai mempertanyakan efektivitas perintah tinggal di rumah yang kini berlaku di sepertiga wilayah negara itu. Banyak pasar basah ditutup untuk menahan pandemi.
Kota Ho Chi Minh bahkan melarang makanan dan minuman dibawa pulang mulai awal bulan ini. Masyarakat juga diminta untuk tidak melakukan pengiriman makanan melalui aplikasi Grab dan Gojek.
Perdagang yang tidak bisa beroperasi dari warung mencoba bertahan hidup dengan menjajakan hasil bumi mereka secara sembunyi di kalanan. Seorang warga bahkan menyindir membeli sayuran akhir-akhir ini terasa seperti narkotika karena dilakukan diam-diam.
Sementara itu, upaya vaksinasi juga dipertanyakan. Selama akhir pekan, pemerintah kota Ho Chi Minh harus mengatasi spekulasi yang beredar setelah terungkap mereka mengalokasikan 5 ribu dosis vaksin covid-19 Modernakepada konglomerat Vietnam Vingroup.
Wakil Ketua Kota Ho Chi Minh, Duong Anh Duc mengatakan, perusahaan tersebut telah diizinkan 'meminjam' vaksin untuk diberikan kepada karyawanannya yang telah dimobilisasi membantu pihak berwenang.
"Kami menganggap ini masuk akal dan bermanfaat untuk perjuangan kita melawan pandemi covid-19," tuturnya kepada Viet Nam News.
Masyarakat menginginkan pemerintah transparan dalam kebijakan vaksinasi. Padahal, saat penanganan pandemi tahun lalu, pemerintah secara terbuka memperlihatkan pekerjaan mereka ke masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News