"Untuk mencegah insiden yang tidak diinginkan, kementerian telah memerintahkan semua kegiatan di luar ruangan, termasuk kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga, di sekolah-sekolah yang ada di seluruh negeri untuk dihentikan sementara," kata Wakil Menteri Pendidikan Hui Ying, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 4 Mei 2023.
Hal ini pun sesuai dengan pedoman Kementerian Pendidikan Malaysia yang dirilis pada Jumat, 28 April lalu. Sekolah diminta untuk menunda seluruh aktivitas di luar ruangan jika temperatur udara berada di antara 35 hingga 37 derajat Celcius selama tiga hari berturut-turut.
Hui Ying juga mengatakan bahwa pengelola sekolah harus mengambil tindakan pencegahan dan memantau kondisi cuaca setiap hari.
“Departemen pendidikan negara bagian akan memerintahkan untuk menutup sekolah bila suhu melebihi 37 derajat Celcius selama tiga hari berturut-turut,” tambahnya.
Tak hanya itu, kini siswa dan guru juga diizinkan untuk mengenakan pakaian atletik ke sekolah. Menurut Wakil Direktur Jenderal Pendidikan Operasional Sekolah, Dr Norisah Suhaili, keputusan itu diambil untuk menjamin kesejahteraan, kesehatan dan keselamatan siswa, guru, serta pengelola sekolah.
Dr Norisah menyampaikan cuaca panas yang terjadi saat ini berpotensi memicu gelombang panas. Fenomena ini pun dinilai dapat menyebabkan komplikasi kesehatan, seperti hipertermia, heatstroke atau sengatan panas, dan dehidrasi.
Pada pekan lalu, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Dr Muhammad Radzi Abu Hassan telah mendeteksi ada sebanyak lima kasus penyakit yang muncul akibat cuaca panas di Malaysia. Untuk itu, pihak sekolah pun diminta untuk terus memantau suhu dan melakukan langkah pencegahan.
Sebelumnya, MetMalaysia memperkirakan suhu sekitar 35 derajat Celcius bakal terjadi di sebagian besar wilayah Malaysia hingga awal bulan Mei 2023. (Arfinna Erliencani)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News