Di hadapan para pemimpin Asia Tenggara, sang pejuang kemerdekaan yang kini menjadi kepala pemerintahan itu menitikkan air mata setelah menandatangani Deklarasi Penerimaan Timor-Leste sebagai anggota penuh ASEAN.
Momen itu menandai berakhirnya perjalanan panjang selama 14 tahun menuju keanggotaan, sekaligus babak baru bagi negara kecil berpenduduk sekitar 1,3 juta jiwa itu di panggung diplomasi kawasan.
Bendera Timor-Leste berkibar di antara bendera sepuluh negara ASEAN lainnya sebagai simbol bahwa Asia Tenggara kini resmi menjadi keluarga 11 bangsa.
Upacara penerimaan dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, selaku Ketua ASEAN tahun ini. Ia menjadi pemimpin pertama yang membubuhkan tanda tangan, disusul oleh para kepala negara dan pemerintahan ASEAN lainnya, lalu Xanana Gusmao.
“Timor-Leste bergabung dengan kerendahan hati dan kebanggaan,” ujar Xanana seperti dikutip dari The Star, Senin 27 Oktober 2025.
“Hari ini bukan sekadar mimpi yang terwujud, melainkan penegasan atas perjalanan panjang kami perjalanan tentang ketahanan, tekad, dan harapan.” tegas dia.
Ia menyebut keanggotaan Timor-Leste sebagai bukti bahwa ASEAN terus bergerak menuju visi sebuah komunitas yang benar-benar bersatu, dibangun di atas nilai dan takdir bersama.
“Atas nama pemerintah dan rakyat Timor-Leste, saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua negara anggota, Sekretariat ASEAN, dan mitra dialog kami. Kepercayaan dan solidaritas Anda membuat hari bersejarah ini menjadi nyata,” kata Xanana dengan suara bergetar.
Ia menegaskan, Timor-Leste akan menjadi anggota yang aktif, damai, dan konstruktif. “Kami berkomitmen untuk menjaga kawasan tetap sejahtera dan terbuka, serta memastikan tidak ada satu pun yang tertinggal,” lanjutnya.
Babak Baru Bagi Negara Muda
Dalam konferensi pers usai penandatanganan, Xanana menyampaikan harapannya agar suara Timor-Leste kini dapat lebih diperhitungkan di tingkat internasional.“Bergabung dengan ASEAN memberi kami panggung untuk berbicara. Kalau kami sendiri, dunia mungkin bertanya: siapa kami, negara kecil ini?,” ujarnya sambil tersenyum.
Ia mengakui perjalanan menuju keanggotaan penuh telah dimulai sejak 2011, ketika Timor-Leste pertama kali mengajukan permohonan resmi. Selama itu pula, mereka terus memperkuat kapasitas pemerintahan, ekonomi, dan diplomasi agar siap berintegrasi ke dalam struktur ASEAN.
“Selama proses ini, kami selalu dibimbing dalam semangat unity in diversity persatuan dalam keberagaman,” tuturnya.
Xanana menilai keanggotaan di ASEAN membuka peluang baru di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, dan ekonomi digital. Ia menegaskan kesiapan negaranya untuk belajar, berinovasi, dan memperkuat tata kelola pemerintahan demi pembangunan berkelanjutan.
“Ini adalah awal dari babak baru yang menginspirasi. Bersama kita bangun perdamaian dan persatuan.” tegas dia.
Dengan resmi bergabungnya Timor-Leste, ASEAN kini menjadi blok kawasan beranggotakan 11 negara menegaskan kembali peran Asia Tenggara sebagai kawasan yang dinamis, terbuka, dan terus bergerak menuju integrasi yang lebih erat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id