Pendiri FPCI, Dino Patti Djalal. Foto: Metrotvnews.com/Muhammad Reyhansan
Pendiri FPCI, Dino Patti Djalal. Foto: Metrotvnews.com/Muhammad Reyhansan

Dino Patti Djalal: Menlu Perlu Jelaskan Strategi Kebijakan Politik Luar Negeri

Marcheilla Ariesta • 29 November 2024 14:40
Jakarta: Kementerian Luar Negeri RI saat ini dipimpin oleh seorang tokoh partai politik. Namun ini bukan pertama kalinya Kemenlu RI dipimpin bukan dari diplomat karier.
 
Namun tetap saja, strategi kebijakan politik luar negeri Indonesia harus tetap dipaparkan karena dinamisnya kondisi hubungan internasional saat ini.
 
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menantang Menteri Luar Negeri Sugiono untuk menjelaskan strategi kebijakan politik luar negeri Indonesia di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Pak Sugiono harus komunikatif dan transparan dan engage us, karena kita ingin mendukung politik luar negeri Indonesia,” kata Dino dalam wawancara khusus bersama Metrotvnews com, Kamis 28 November 2024 di Jakarta.
 
Dino menjelaskan, baru sebulan lebih menjabat, namun sudah ada gebrakan Indonesia yang mengejutkan, salah satu poin pernyataan bersama antara Presiden Prabowo dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping, mengenai Laut China Selatan.
 
Menurut Dino, hal tersebut cukup membuat gonjang-ganjing di dalam negeri.
 
“Ini sekitar 40 hari sejak inaugurasi kita masih belum mendengar statement dari Menlu. Apa pandangan beliau terhadap hubungan internasional Indonesia, 40 hari agak terlalu lama,” ucap Dino.
 
“Beliau (Menlu) perlu sesegera mungkin untuk menjelaskan, memberi penjelasan mengenai langkah-langkah politik luar negeri. Karena sudah banyak nih kejadian, Laut China Selatan kemarin itu kan jadi banyak kontroversi di Tanah Air,” ungkap Dino.
 
Menlu Sugiono, kata Dino, juga harus menjelaskan alasan Indonesia ingin masuk BRICS. Walaupun, menurut Dino itu adalah keputusan yang bagus.
 
“Kemudian kenapa masuk BRICS dan lain sebagainya. Mungkin ada satu simpul masalah yang perlu penjelasan. Tidak bisa dikasih ke juru bicara atau Wamen. Harus beliau yang tampil di depan dan menjelaskan kepada publik,” tegas Dino.
 
Selain itu, Menlu Sugiono pun disebut perlu meyakini bahwa ‘foreign policy begins at home’.  Dalam 28 tahun karier Dino sebagai diplomat Kementerian Luar Negeri, hal tersebut yang paling penting yang ditanamkan mantan Menlu Ali Alatas.
 
“Yang paling penting itu diajarkan oleh almarhum Menlu Ali Alatas adalah foreign policy begins at home. Dengan kata lain, kita sehebat mungkin luar. Tapi kalau kita gak bisa menjelaskan, meyakinkan stakeholder di tanah air, foreign policy itu akan kropos,” terang Dino.
 
“Makanya beliau (Menlu Sugiono) harus menjelaskan kepada kami ya, FPCI dan publik. Apa pemikiran beliau, apa kira-kira menurut beliau tantangan politik luar negeri Indonesia dan segala macem,” ucap mantan Wamenlu RI itu.
 
Hal ini, menurut dia, agar bisa mendapat kepercayaan dari masyarakat Indonesia terkait kebijakan politik luar negeri. “Jadi kita tidak hanya menyoraki, tapi juga mendukung langkah ini,” pungkas mantan Dubes RI untuk Amerika Serikat ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan