"Fokus Jejaring Desa ASEAN adalah kerja sama pembangunan sektor pariwisata, pengembangan produk unggulan, dan digitalisasi pedesaan," ujar Direktur Advokasi dan Kerja Sama Desa dan Perdesaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Muhammad Fachri, di Jakarta, Minggu, 7 Mei 2023.
Jejaring Desa ASEAN, lanjutnya, diharapkan akan semakin membuka peluang desa di negara-negara anggota untuk mendapatkan manfaat dari kerja sama ASEAN serta mitra lainnya, termasuk sektor swasta.
Pertemuan pertama Jejaring Desa ASEAN diharapkan dapat terlaksana di Indonesia pada pertengahan 2023 di bawah koordinasi Kementerian PDTT.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah menyatakan jika kerja sama antar desa di ASEAN perlu didorong.
"Selain dapat dimanfaatkan untuk saling belajar pengalaman terbaik dalam memajukan ekonomi perdesaan, interaksinya diharapkan dapat juga berkontribusi terhadap penguatan identitas sesama anggota ASEAN," katanya, dalam keterangan di situs Kemenlu RI.
Saat ini di kawasan Asia Tenggara, terdapat sekitar 64 persen populasi yang hidup di pedesaan dengan tingkat kemiskinan 62 persen lebih tinggi dibandingkan populasi yang hidup di perkotaan.
Angka ini memperlihatkan bahwa upaya menekankan angka kemiskinan dan percepatan pembangunan di kawasan harus memprioritaskan pembangunan di pedesaan.
Di sisi lain, pedesaan dinilai kurang terberdayakan, namun memiliki potensi tinggi dalam mendukung pemulihan dan membangun pilar Epicentrum of Growth di kawasan.?
Baca juga: Presiden Jokowi Pastikan Indonesia Siap Selenggarakan KTT Ke-42 ASEAN
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News