Dalam laporan terbaru IMD, Malaysia berada di peringkat ke-34 dari 67 negara, setelah turun tujuh peringkat di edisi sebelumnya.
Untuk kawasan Asia-Pasifik, Malaysia turun empat peringkat dan berakhir di peringkat 10 dari 14 negara. Untuk pertama kalinya, Negeri Jiran berada di bawah Indonesia dan Thailand.
Sebaliknya, Singapura telah memperoleh kembali status perekonomian paling kompetitif di dunia. Singapura naik empat tingkat dari tahun sebelumnya dan mengungguli Swiss di peringkat kedua, diikuti oleh Denmark di peringkat ketiga. Untuk pertama kalinya Singapura menduduki puncak indeks sejak 2020.
Penurunan Malaysia terlihat jelas hampir di semua faktor yang dinilai, termasuk kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah dan bisnis. Infrastruktur menjadi satu-satunya upaya Malaysia dalam mempertahankan posisinya.
Mengutip Malay Mail, Rabu, 19 Juni 2024, laporan terbaru menyoroti penurunan signifikan Malaysia dalam beberapa bidang, seperti penurunan 19 peringkat menjadi peringkat 35 dalam sub-faktor perekonomian domestik ataupun penurunan 17 peringkat menjadi peringkat 53 dalam hal produktivitas dan efisiensi.
Secara keseluruhan mengalami penurunan, Malaysia tetap menduduki peringkat kedua dalam sub-faktor harga dan peringkat ke-11 dalam kebijakan pajak. Meski demikian, keduanya turun satu tingkat dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, Malaysia juga merosot dua peringkat dan menempati peringkat ke-10 dalam kategori infrastruktur dasar.
Laporan yang dikutip ini mengidentifikasi lima tantangan utama bagi Malaysia, yaitu meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan ketahanan bisnis; mengoptimalkan pasar tenaga kerja dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja; memperbarui kebijakan dan peraturan untuk meningkatkan daya saing global; serta memanfaatkan teknologi canggih untuk mempercepat pertumbuhan produktivitas dan memitigasi kenaikan biaya melalui peningkatan produktivitas strategis.
Di sisi lain, peringkat Daya Saing Dunia IMD juga mengevaluasi kemampuan suatu negara dalam menciptakan dan mempertahankan lingkungan yang kondusif. Dalam edisi terbaru, IMD mengukur 67 negara dengan skor masing-masing berasal dari gabungan persepsi eksekutif dan data statistik.
Persepsi eksekutif dikumpulkan melalui survei daring dari Februari hingga Mei 2024. Sedangkan indikator statistik bersumber dari organisasi internasional, nasional dan regional, lembaga swasta dan mitra. Untuk Malaysia, datanya disediakan dari Malaysia Productivity Corporation.
Metodologi pemeringkatan lingkungan nasional juga terbagi menjadi empat faktor utama, di antaranya kinerja ekonomi, efisiensi pemerintah, bisnis, dan infrastruktur. (Theresia Vania Somawidjaja)
Baca juga: Langkahi Malaysia, Pariwisata Indonesia Bercokol di Peringkat 22 Dunia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id