“Kita patut bersyukur karena telah diberkati oleh perdamaian dan stabilitas di kawasan ini selama lebih dari lima dekade. Saya pikir kita tidak akan pernah menganggap remeh perdamaian. Kedamaian tidak jatuh dari langit. Dan kita benar-benar harus mempertahankannya dan ASEAN perlu bekerja keras, sangat keras untuk mempertahankannya,” tegas Menlu Retno Marsudi, pada ASEAN Media Forum di Jakarta, Selasa 31 Oktober 2023.
“Sekarang dimana dunia jelas sedang tidak baik-baik saja. Dunia ini bukan untuk perdamaian. Ketika persaingan negara-negara besar semakin tajam, dunia menjadi lebih terpecah. Krisis pangan dan energi dan perang terus terjadi,” ujar Menlu.
“Secara internal, kami juga mempunyai masalah Myanmar. Oleh karena itu, kepemimpinan kami bertujuan untuk mengatasi semua tantangan yang saya sebutkan sebelumnya,” ujar Menlu Retno.
Menlu Retno menambahkan bahwa kawasan ini membutuhkan ASEAN yang mampu mengatasi tidak hanya tantangan saat ini, namun juga tantangan masa depan. ASEAN yang relevan dan ASEAN yang penting serta ASEAN yang dapat mempertahankan Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan.
Menlu pun menyampaikan beberapa hal yang telah dicapai bersama selama kepemimpinan Indonesia.
Pertama, ASEAN tetap penting. ASEAN telah menunjukkan peran sentralnya dan menavigasi perbedaan. Meskikpun negosiasi deklarasi dengan para pemimpin EAS (East Asia Summit) berjalan alol karena permasalahan geo-politik. Namun ASEAN mampu menemukan jalan tengah. Hal ini menunjukkan bahwa kita benar-benar dapat menetapkan agenda dan melakukan navigasi.
Kedua, mengenai masa depan ASEAN. Melalui penerapan ASEAN Concord IV, Indonesia meletakkan landasan bagi pengembangan Visi Komunitas ASEAN 2045.
“Kami ingin memastikan upaya membangun ASEAN yang berpusat pada masyarakat, adaptif, dan tangguh. Akan dilanjutkan setelah 2025, yaitu 20 tahun ke depan pada 2045,” tambah Menlu Retno.
“Kami ingin ASEAN berorientasi pada masa depan dan mampu mengatasi tantangan masa depan,” jelas Menlu.
High-Level Task Force on ASEAN Community's Post-2025 Vision (HLTF-ACV) telah menyelesaikan rancangan Visi Komunitas 2045 dan sedang mengerjakan dokumen-dokumen yang menyertainya. Seluruh proses diharapkan akan selesai pada 2025.
Ketiga, kita telah memperkuat proses pengambilan keputusan ASEAN yang mencakup penerapan Rules of Procedure (RoP) untuk Mendukung Proses Pengambilan Keputusan pada KTT ASEAN. Berfungsi sebagai panduan untuk mempercepat proses pengambilan keputusan, khususnya dalam situasi mendesak dan darurat, dalam koridor Piagam.
Keempat, ASEAN mempunyai peran sentral dalam menjaga Asia Tenggara sebagai episentrum pertumbuhan. Oleh karena itu Indoensia sangat berkomitmen untuk membina kerja sama di berbagai sektor seperti. Ini termasuk pangan, energi, kesehatan, keuangan, ekonomi digital, ekonomi biru dan hijau baik di dalam ASEAN maupun antara ASEAN dan mitra-mitranya.
Kelima, ASEAN mampu menerjemahkan AOIP menjadi kerja sama konkret. ASEAN juga merangkul keterlibatannya dengan wilayah Asia-Pasifik dan Samudera Hindia (IORA dan PIF).
Untuk itu, kami mengadakan ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF). Ini mampu menghasilkan 93 proyek kolaboratif. Proyek itu memiliki nilai USD38,2 miliar, diikuti 73 proyek potensial selanjutnya berjumlah USD17,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News