Kuasa Usaha Rusia di Indonesia Veronika Novoseltseva saat ditemui di kediaman duta besar Rusia di Jakarta, Rabu, 24 April 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)
Kuasa Usaha Rusia di Indonesia Veronika Novoseltseva saat ditemui di kediaman duta besar Rusia di Jakarta, Rabu, 24 April 2024. (Medcom.id / Marcheilla Ariesta)

Bantuan ke Ukraina Disepakati AS, Rusia: Persiapan Kami Kuat

Marcheilla Ariesta • 24 April 2024 17:40
Jakarta: Senat Amerika Serikat (AS) telah menyetujui paket bantuan tambahan untuk Ukraina pada hari Rabu ini, 24 April 2024. Bagi Rusia, bantuan tersebut hanya akan memperpanjang perang yang sudah berlangsung sejak 2022.
 
"Jangan ragu, persiapan Rusia sangat kuat. Rusia punya senjata cukup, kekuatan kami cukup untuk menghancurkan semua bantuan ini," kata Kuasa Usaha Rusia di Indonesia Veronika Novoseltseva, di Jakarta.
 
Menurutnya, bantuan ini ‘ditukar’ dengan nyawa para warga Ukraina. Pasalnya, AS meminta kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk memenangkan pertarungan dengan Negeri Beruang Merah.

"Zelensky seperti bersedia menjual rakyatnya sendiri untuk dapat dana (bantuan) dari Amerika. Makanya, sebenarnya banyak warga Rusia laki-laki di usia produktif yang kabur dari negara itu karena tidak mau dijadikan ‘tumbal’ perang," ucap Veronika.
 
Ia menegaskan, selama ini tidak pernah menganggap orang Ukraina sebagai musuhnya. Menurut Veronika, perang ini disengaja.
 
"Tujuan mereka sangat jelas. AS dan sekutu NATO-nya  mengingingkan perpecahan di Rusia. Tapi sayang, mereka tidak bisa berhasil melakukan itu karena kami sangat kuat," tegas Veronika.

Bantuan AS untuk Ukraina

Porsi Ukraina dalam RUU bantuan dari AS ini adalah yang terbesar. Sebanyak USD60,8 miliar (setara Rp969,3 triliun) dialokasikan untuk Ukraina dalam rancangan undang-undang yang disahkan pada Sabtu, dan sebagian besar ditargetkan untuk memasok pertahanan udara penting bagi militer Ukraina. Amandemen Partai Republik yang menghapus seluruh belanja non-pertahanan dari RUU tersebut gagal.
 
Dari belanja pertahanan dalam rancangan undang-undang tersebut, USD23 miliar disisihkan untuk mengisi kembali persediaan AS yang digunakan dalam upaya memasok Ukraina, sementara USD11 miliar lainnya akan mendukung operasi AS saat ini di Eropa Timur. Hampir USD14 miliar ditargetkan untuk membantu Ukraina membeli senjata dan sistem pertahanan canggih.
 
Jumlah yang relatif lebih kecil, USD26 juta, diberikan untuk melakukan upaya pengawasan guna memastikan bahwa kontribusi AS ke Ukraina disalurkan dengan benar dan adil.
 
"Ini adalah hasil terbaik yang bisa kami harapkan adalah mulai menyita aset-aset Rusia," kata Senator Lindsey Graham dari Carolina Selatan kepada The Independent.
 
"Itu tidak ada dalam RUU Senat. Menjadikan sebagian dari dana tersebut sebagai pinjaman akan membuat Trump setuju, sehingga menjadikannya lebih berkelanjutan. Malam yang buruk bagi Putin," pungkasnya.
 
Baca juga:  Kecam Bantuan untuk Ukraina, Kremlin: Hanya Buat AS Lebih Kaya!
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan