"Mereka dalam kondisi yang baik dan telah diuji hasilnya non-reaktif untuk covid-19," tutur Retno dalam jumpa pers, Kamis, 2 Juli 2020.
Meski demikian, imbuh Retno pemeriksaan medis lebih lanjut akan dilakukan untuk mereka yang kini berada di rumah sakit. Sementara itu, saat ini tim Kementerian Luar Negeri dan Satuan Tugas Nasional untuk Pengungsi telah tiba di Lhokseumawe.
Mereka bertemu dengan para pengungsi hari ini di tempat penampungan mereka di Lhokseumawe. Retno mengatakan, rencana pemindahan pengungsi ke Balai Latihan kerja Lhokseumawe ditunda.
"Penundaan dilakukan untuk memungkinkan persiapan yang lebih baik di tempat penampungan baru," kata Retno.
Tim juga bertemu dengan perwakilan Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di lapangan. Dari tim UNHCR, diterima informasi bahwa dari 99 pengungsi Rohingya, hanya 42 orang yang membawa kartu UNHCR.
Kartu ini menjadi tanda bahwa para pengungsi berhak mendapat perlindungan internasional.
"Pada 5 Juli UNHCR akan memulai proses registrasi untuk 99 pengungsi Rohingya, dan ini akan membantu memastikan perlindungan mereka di bawah UNHCR," terang Retno.
Para pengungsi ini masuk ke Indonesia pada 24 Juni 2020. Mereka yang dijuluki manusia perahu diduga korban perdagangan manusia.
Retno mengatakan, atas pertimbangan kemanusiaan, Indonesia menampung mereka sementara. Para pengungsi sudah dites covid-19 dan hasilnya semua negatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News