Anwar menghubungi Haniyeh pada Kamis, 11 April sore setelah mengetahui serangan yang menewaskan ketiga putra Ismail, Hazem, Amir dan Mohammad, serta empat cucunya.
“Atas nama seluruh warga Malaysia, saya menyatakan solidaritas dan kebersamaan kami yang tak tergoyahkan terhadap keluarga Ismail dan seluruh rakyat Palestina yang kehilangan anggota keluarganya,” kata Anwar, dikutip dari Bernama, Jumat, 12 April 2024.
“Hilangnya nyawa tak berdosa, terutama anak-anak, dengan cara yang tragis sangat sulit diterima oleh siapa pun,” kata Anwar dalam sebuah pernyataan.
Ia menambahkan, Malaysia mengutuk dan mengkritik agresi Israel yang terus berlanjut yang memicu genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.
Menurut Anwar, serangan Israel membuktikan rezim Zionis tidak menginginkan gencatan senjata seperti yang diminta Dewan Keamanan PBB. Bahkan, katanya, Israel menunjukkan tidak akan mematuhi hukum dan peraturan internasional.
“Serangan berani Israel ini menghapus harapan terhadap solusi damai berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia akan terus diinjak-injak,” ucap Anwar.
“Malaysia sekali lagi mendesak komunitas internasional untuk mengambil tindakan tegas dan meminta pertanggungjawaban Israel atas tindakan kejam ini,” tegas Anwar.
“Pihak internasional juga perlu berupaya membawa perdamaian bagi warga Palestina yang terus-menerus diabaikan selama 75 tahun terakhir,” kata Anwar.
Kementerian Luar Negeri Malaysia sebelumnya menyatakan Negeri Jiran mengutuk keras serangan berkelanjutan rezim Israel yang menargetkan warga Palestina, termasuk serangan udara terhadap kamp pengungsi Shati di Gaza utara, terutama ketika warga Palestina dan Muslim di seluruh dunia sedang merayakan Hari Raya Idulfitri.
Kementerian menambahkan, Malaysia akan terus menentang keras tindakan kekerasan dan genosida yang jelas-jelas diatur oleh Israel terhadap rakyat Palestina.
Baca juga: Kematian Putra Haniyeh Tak Buat Hamas Mundur Lawan Agresi Israel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News