“India, Tiongkok, Amerika Serikat, dan Jepang, kami memilih negara-negara tersebut karena signifikansi politik, ekonomi, dan strategisnya,” ujar Dino saat dipantau secara daring pada Selasa, 5 Maret 2024.
Maka dari itu menurutnya, diperlukannya pandangan dari orang-orang Asia soal keempat negara tersebut yang dipilih sebagai mitra terbaik bagi ASEAN. FPCI mengadakan Survei Persepsi Masyarakat ASEAN tentang Tiongkok, India, Jepang, dan Amerika Serikat pada 2023 untuk menangkap perspektif jujur masyarakat Asia Tenggara terhadap keempat mitra strategis ASEAN tersebut.
| Baca: Survei FPCI: Jepang Mitra Paling Terpercaya bagi Warga Asia Tenggara. |
“Namun menurut saya akan menarik jika orang-orang Asia ini benar-benar memikirkan keempat negara ini, dan terutama untuk menangkap persepsi perbedaannya, yang ternyata jauh lebih rumit dari yang kita duga. dan saya pikir memahami kemudahan persepsi seseorang terhadap berbagai isu, pasti akan membantu pembuat kebijakan dalam membina hubungan yang lebih baik di masa depan,” lanjut Dino.
Survei tersebut dilakukan dengan dasar berisikan kuesioner yang memiliki keterkaitan antar negara di Indo Pasifik, mulai dari masalah harga, pengaruh, keengganan, intervensi, persyaratan, kekhawatiran mengenai keandalan, kenyamanan, tingkat kepercayaan, dan lain-lain.
Survei ini dinilai dapat memberikan beragam perspektif dari berbagai kelompok masyarakat ASEAN, mulai dari pejabat hingga masyarakat sipil.
Selain itu, President of the Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Tetsuya Watanabe juga mengatakan hal yang serupa. Menurutnya, keempat negara tersebut memainkan peran penting dalam kekuatan ekonomi ASEAN.
Hal ini bertujuan untuk mengukur penilaian hubungan ASEAN dengan keempat negara tersebut di berbagai sektor, mulai dari keamanan ekonomi, sosial, budaya, dan politik serta berbagai inisiatif kerja sama yang diusulkan oleh mitra eksternal tersebut.
“Memahami jalur-jalur ini sangat penting untuk mempertahankan kekuatan ASEAN,” ujarnya secara daring.
Selain itu, katanya, survei ini juga dinilai penting bagi para pembuat kebijakan di keempat negara tersebut untuk mendapatkan wawasan mengenai perspektif Asia Tenggara. Hal ini agar negara-negara tersebut bisa lebih berhati-hati dalam keterlibatannya dengan kawasan Asia Tenggara.
“Saya berharap temuan survei ini dapat menjadi sumber daya dan masukan bagi seluruh pemangku kepentingan, termasuk pembaca pemerintah, pengunjung, pemberi tip, masyarakat sipil, dan lainnya,” tutur Watanabe.
“Kami juga membayangkan hasil survei ini akan berkontribusi dalam merancang strategi kebijakan luar negeri pemerintah negara-negara Asia Tenggara dan mitra langsungnya,” pungkas Watanabe. (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
