Singapura akan cabut wajib masker di transportasi umum mulai 13 Februari 2023. Foto: The Straits Times
Singapura akan cabut wajib masker di transportasi umum mulai 13 Februari 2023. Foto: The Straits Times

Siap-siap! Pekan Depan Singapura Cabut Wajib Masker di Transportasi Umum

Medcom • 09 Februari 2023 20:05
Singapura: Singapura akan mencabut pembatasan covid-19 yang tersisa, seperti mewajibkan memakai masker di sejumlah transportasi umum mulai Senin, 13 Februari 2023. Hal ini disesuaikan dengan level pandemi yang sudah mencapai tingkat hijau Dorscon.
 
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan, Singapura menaikkan level Dorscon dari kuning menjadi hijau karena situasi covid-19 secara global dan lokal telah stabil. Sebelumnya, level Dorscon sempat diturunkan dari oranye menjadi kuning pada 26 April 2022.
 
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 multi-kementerian dalam konferensi pers, mengatakan bahwa Kemenkes Singapura akan tetap mewajibkan penggunaan masker bagi pengunjung, staf, dan pasien di tempat perawatan kesehatan dan residensial seperti bangsal rumah sakit, klinik, dan panti jompo. Hal ini karena lokasi tersebut terdapat interaksi langsung dengan pasien. 

Selain itu, vaksinasi akan terus ditawarkan secara gratis kepada semua warga negara Singapura, penduduk tetap, pemegang izin jangka panjang, dan pemegang izin jangka pendek tertentu.
 
“Setiap orang yang berusia lima tahun ke atas masih harus mendapatkan perlindungan minimum, yakni tiga dosis vaksin mRNA atau vaksin Novavax, atau empat dosis vaksin Sinovac. Sementara itu, pemerintah akan merekomendasikan agar kelompok tertentu untuk mendapatkan vaksin booster setiap tahun,” ujar Menteri Kesehatan, Ong Ye Kung, seperti dikutip Channel News Asia, Kamis 9 Februari 2023. 
 
“Cakupan vaksinasi yang tinggi menjadi alasan utama Singapura dapat secara progresif memulihkan kehidupan masyarakatnya akibat pandemi. Alhasil, Singapura menjadi salah satu negara dengan tingkat covid-19 terendah di dunia,” imbuhnya.
 
Sekitar 80 persen populasi telah mencapai perlindungan minimum, dan sekitar setengahnya sudah mendapatkan vaksinasi covid-19 terbaru. Namun, subsidi pandemi akan semakin diperkecil karena covid-19 tergolong sebagai penyakit endemik. Perawatan kesehatan tidak lagi disubsidi penuh, dan pasien harus membayar untuk setiap tes covid-19.
 
“Hari ini, risiko tersebut secara substansial telah berlalu. Kita tidak bisa mengesampingkan kemungkinan muncul varian berbahaya di masa depan, tetapi ketidakpastian dan risiko yang kita hadapi sekarang jauh lebih rendah dibandingkan dengan satu atau dua bulan lalu,” katanya.

Kebijakan dicabut

Langkah-langkah penutupan perbatasan juga akan dicabut mulai Senin depan. Semua pelancong yang tidak divaksinasi lengkap yang memasuki Singapura tidak lagi harus menunjukkan bukti tes pra-keberangkatan negatif. Sementara itu, turis yang tidak divaksinasi lengkap juga tidak perlu lagi membeli asuransi perjalanan covid-19.
 
Satgas multi-kementerian, yang dibentuk pada Januari 2020, juga akan mundur mulai Senin depan seiring dengan pencabutan pembatasan. Kemenkes akan mengambil alih penanganan situasi covid-19.
 
“Namun, apabila situasinya memburuk secara signifikan, struktur manajemen krisis multi-lembaga yang sesuai akan diaktifkan kembali,” tegas pihak kementerian.
 
Wakil Perdana Menteri Lawrence Wong, yang mengetuai gugus tugas tersebut mengatakan, kerangka kerja dan proses manajemen pandemi Pemerintah terus berjalan.
 
“Anda tidak tahu apa varian selanjutnya. Jadi kami menangani ini dengan sangat serius dan memastikan bahwa kami akan lebih siap menghadapi pandemi berikutnya,” pungkas Wong. (Jessica Gracia)
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan