Langkah Duterte membalikkan keputusan menimbulkan kekhawatiran di Washington dan Manila.
Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana mengumumkan keputusan Duterte di Manila bersama dengan mitranya, Menhan AS, Lloyd Austin. Perjanjian Kunjungan Angkatan Bersenjata (VFA) menyediakan protokol untuk rotasi ribuan tentara AS agar bisa latihan bertempur.
Pakta tersebut menjadi kepentingan tambahan dalam beberapa tahun terakhir bagi AS dan sekutunya. Terlebih, Tiongkok mencoba untuk menegaskan dirinya di kawasan Asia Tenggara, khususnya di Laut China Selatan.
Pada Februari 2020, Duterte mengatakan dia membatalkan VFA setelah AS menolak visa untuk seorang senator Filipina yang bersekutu dengan presiden.
Lorenzana mengatakan ia tidak yakin alasan Duterte membatalkan keputusannya untuk menghentikan pakta tersebut. Namun, pembalikkan terjadi usai sang presiden bertemu dengan Menhan AS pada Kamis kemarin.
"Presiden memutuskan untuk menarik atau mencabut surat penghentikan VFA," ucap Lorenzana, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 30 Juli 2021.
Sementara itu, Austin menyambut baik pemulihan VFA. Menurutnya, keputusan Duterte tersebut akan membantu meningkatkan hubungan pertahanan antara kedua sekutu lama tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News