Pemerintah Filipina telah memulai vaksinasi nasional pada Senin kemarin, sebuah pencapaian penting bagi negara dengan jumlah infeksi Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara.
Kemunculan varian Afsel ini dikhawatirkan dapat menghambat proses pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi Filipina.
"Walau belum ada bukti bahwa varian ini dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, pola mutasi di dalam varian ini mengindikasikan penularan yang lebih tinggi, dan mungkin juga berdampak terhadap efikasi vaksin," kata Kementerian Kesehatan Filipina, dikutip dari laman Emirates News Agency.
Dari enam kasus varian Afsel di Filipina, tiga terdeteksi di tengah masyarakat lokal dan dua lainnya adalah warga yang baru pulang dari luar negeri. Sementara satu kasus lainnya masih dalam proses verifikasi.
Sejauh ini Filipina mencatat total 87 kasus terkait beberapa varian Covid-19.
Sementara itu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte berencana melonggarkan pembatasan di sektor usaha dan transportasi publik di Manila saat pemerintah telah mengamankan 20 hingga 40 juta dosis vaksin Covid-19.
Hari Minggu kemarin, Duterte dan beberapa pejabat tinggi telah menerima kedatangan 600 ribu dosis vaksin Covid-19 yang didonasikan dari Tiongkok.
Satu hari setelahnya, di sebuah Rumah Sakit Umum Filipina di Manila, direktur rumah sakit Dr Gerardo Legaspi menjadi yang pertama disuntik vaksin Covid-19 di tengah sorotan kamera televisi.
Setelah Legaspi, jajaran pejabat Kementerian Kesehatan Filipina dan beberapa menteri kabinet Duterte juga ikut divaksin.
Baca: Filipina Memulai Vaksinasi Covid-19 di Tengah Masalah Pasokan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News