Prajurit Myanmar bersitegang dengan demonstran pro-demokrasi. (AFP)
Prajurit Myanmar bersitegang dengan demonstran pro-demokrasi. (AFP)

Junta Myanmar Labeli Eksekusi 4 Tahanan sebagai 'Keadilan untuk Rakyat'

Willy Haryono • 27 Juli 2022 09:51
Naypyidaw: Junta militer Myanmar membela keputusan mengeksekusi mati empat aktivis demokrasi, di tengah gelombang kecaman internasional atas langkah kontroversial tersebut. Komunitas global menyebut eksekusi keempat tahanan tersebut sebagai pembunuhan.
 
Namun menurut junta Myanmar, eksekusi dilakukan setelah melewati proses hukum dan sifatnya bukan sesuatu yang "personal."
 
"Ini adalah keadilan bagi rakyat. Para kriminal ini telah diberi kesempatan untuk membela diri mereka," kata juru bicara junta Myanmar, Mayor Jenderal Zaw Min Tun, dalam sebuah pernyataan di ibu kota Naypyidaw.

Dikutip dari Al Jazeera, Rabu, 27 Juli 2022, ia mengatakan bahwa pihaknya sudah dapat menduga bahwa eksekusi keempat tahanan itu akan memicu gelombang kritik.
 
Dua dari empat orang yang dieksekusi adalah Kyaw Min Yu, atau lebih dikenal dengan sebutan "Ko Jimmy," dan mantan anggota parlemen Phyo Zeya Thaw yang juga merupakan sekutu dari pemimpin de facto Myanmar yang sudah digulingkan, Aung San Suu Kyi.
 
Sementara dua aktivis demokrasi lain yang telah dieksekusi adalah Hla Myo Aung dan Aung Thura Zaw.
 
Keempatnya dijatuhi vonis mati dalam pengadilan rahasia pada Januari dan April lalu, usai dituding terlibat dalam upaya perlawanan terhadap junta militer.
 
Senin kemarin, media nasional Myanmar melaporkan bahwa "hukuman" terhadap keempat orang itu "telah dilakukan." Tidak disebutkan kapan eksekusi itu berlangsung, termasuk apa metode yang digunakan.
 
Beberapa eksekusi mati di Myanmar di masa lalu diketahui dilakukan dengan metode menggantung terpidana.
 
Sebelumnya pada Selasa kemarin, Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Noeleen Heyzer dan Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah, mengecam eksekusi tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah "kejahatan terhadap kemanusiaan."
 
Berbicara di Kuala Lumpur, Saifuddin mengatakan bahwa eksekusi tersebut akan menjadi fokus bahasan dalam pertemuan di ASEAN, yang dijadwalkan berlangsung di Kamboja dalam sepekan ke depan.
 
ASEAN telah menyepakati lima poin konsensus terkait isu Myanmar pada 2021. Meski junta Myanmar juga turut menyepakati konsensus tersebut, namun implementasinya belum juga terwujud hingga saat ini.
 
Baca: ASEAN Kecam Keras Eksekusi Tahanan Politik oleh Junta Myanmar
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan