Dino Patti Djalal dalam peluncuran buku Essential Climate Numbers of OUR Survival. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)
Dino Patti Djalal dalam peluncuran buku Essential Climate Numbers of OUR Survival. (Medcom.id/Marcheilla Ariesta)

Anak Muda Harus Jadi Pejuang Perubahan Iklim

Marcheilla Ariesta • 05 Juli 2024 10:52

Jakarta: Anak muda harus bisa menjadi pejuang perubahan iklim dunia. Pasalnya anak muda merupakan generasi yang akan merasakan dampak dari perubahan iklim itu sendiri.

Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengungkapkannya dalam peluncuran buku bertajuk ‘Essential Climate Numbers of OUR Survival’. 

Dino ingin mengajak anak muda Indonesia untuk semakin peduli pada perubahan iklim tersebut.

“Tahun 2050 itu di mana perubahan iklim itu sukses atau tidak sukses itu anak saya akan di lingkungan itu. Ini akan diwarisi dan dirasakan oleh mereka,” kata Dino dalam peluncuran buku di Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Budaya, Riset dan Teknologi, Jakarta, Rabu, 3 Juli 2024.

“Nah karena itulah kami berinisiatif membuat buku ini, membuat buku yang bisa dibaca oleh anak-anak sekolah yang akan mewarisi perjalanan tranformasi iklim ini,” lanjut Dino.

Ia membeberkan, hal tersebut penting karena menurut survey, pandangan pemuda mengenai perubahan iklim masih sedikit. Tercatat 64 persen isu paling utama adalah korupsi, namun 34 persen yang melihat perubahan iklim. 

“Ini survei mengenai pemuda Indonesia. Satu dari 5 pemuda Indonesia tidak percaya bahwa aktivits manusia itu menyebabkan perubahan iklim,” sambung Dino.

Selain itu, kata dia, 76 persen orang Indonesia mengaku hanya tahu sedikit atau tidak pernah tahu sama sekali definisi dari pemanasan global. Dan hanya 29 persen orang Indonesia yang menyatakan memiliki pengetahuan terhadap perubahan iklim. 

“Angka ini adalah yang tertinggi di Asia Pasifik, mengenai pertanyaan apakah mereka memiliki pengetahuan sedikit atau tidak pernah terkait perubahan iklim,” ucap Dino.

Menurutnya, pandangan anak muda Indonesia terhadap perubahan iklim masih sangat rendah. Makanya, ucap Dino, ia sangat menghargai upaya dari Kementerian Pendidikan untuk menggalang kurikulum yang menambah pengetahuan melalui perubahan iklim.

“Benar-benar anak muda harus paham perubahan iklim karna windows kita hanya sampai 2030, kalau kita mau cut emisi di 2050 itu tidak bisa mulai dari 2040 ke atas, mulai sekarang harus mulai cut 50 persen, kemudian 50 persen lagi dari 2030-2040, kemudian dipotong 50 persen dari 2040 ke 2050, baru kita bisa mencapai net zero,” jelasnya.

“Penting bagi anak muda mengambil bagian dari gerakan ini,” terang dia.

Buku ini, seru Dino berisi catatan numeric mengenai perubahan iklim. Buku tersebut ditulis oleh berbagai kalangn dari aktivis, peneliti, hingga wartawan.

“Target kita jutaan anak bisa men-download dan membaca. Buku ini gratis,” pungkas Dino.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan