Dalam sebuah konferensi pers, Mahathir mengklaim dirinya masih mendapat dukungan mayoritas parlemen. Namun ia mengaku sudah tidak dapat lagi bertemu dengan Raja Malaysia.
"Ada seorang pria yang tidak meraih dukungan mayoritas tapi menjadi perdana menteri," kata Mahathir, dinukil dari Guardian.
Istana Negara Malaysia telah menunjuk Muhyiddin untuk menjadi PM ke-8 Malaysia pada Sabtu kemarin. Pelantikan dirinya dilakukan dengan cepat, yakni hanya berselang satu hari.
"Proses penunjukan perdana menteri tidak dapat ditunda karena negara membutuhkan sebuah pemerintahan demi kesejahteraan rakyat," ucap pernyataan resmi Istana Negara Malaysia.
Mahathir mengaku dikhianati dalam drama politik di Malaysian yang intensitasnya meningkat sejak sepekan terakhir. "Saya merasa dikhianati, terutama oleh Muhyiddin. Dia sudah merencanakan ini sejak lama, dan sekarang rencananya itu sukses," ujar Mahathir.
Saat ditanya apakah Mahathir juga kesal dengan Azmin Ali, ia mengatakan bahwa mantan Wakil Ketua Parti Keadilan Rakyat itu memiliki agendanya tersendiri. "Dia mempunyai agenda, dan memilih bekerja bersama Muhyiddin," sebut Mahathir.
Mengenai langkah berikutnya dari Pakatan Harapan (PH), Mahathir mengatakan koalisinya akan menyerukan sidang paripurna parlemen Malaysia. "Nanti kita akan lihat siapa yang memiliki mayoritas (dukungan anggota parlemen)," tutur Mahathir, yang menambahkan bahwa Pakatan Harapan kini akan menjadi kubu oposisi di pemerintahan Malaysia.
Terkait masa depan Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Mahathir menyerahkan semuanya kepada internal partai apakah dirinya akan dipecat dari jabatan ketua atau tidak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News