"Saya mengucapkan selamat kepada Datuk Seri Anwar Ibrahim atas pengangkatannya sebagai Perdana Menteri Malaysia ke-10. Semoga sukses," tulis Mahathir dalam Twitt nya, seperti dikutip The Star, Jumat 25 November 2022.
Pesan sederhana itu sangat penting bagi sejarah panjang keduanya, yang sangat membentuk karier politik Anwar.
Baca: Jokowi Jadi Kepala Negara Pertama yang Ucapkan Selamat ke Anwar Ibrahim |
Anwar dipecat dari jabatan Kabinetnya oleh Dr Mahathir pada 1998, mengubahnya menjadi simbol Oposisi dalam semalam melalui gerakan Reformasi.
Sebagai Ketua Pakatan Harapan dan Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar selalu menyatakan bahwa pemecatannya dan dakwaan pidana selanjutnya bermotivasi politik.
Namun Anwar dan Dr Mahathir bergandengan tangan pada 2017 di bawah panji Pakatan Harapan untuk menggulingkan pemerintahan Barisan Nasional yang berusia 60 tahun dalam Pemilihan Umum ke-14 pada 2018.
Dr Mahathir pada saat itu meninggalkan UMNO untuk bergabung dengan Oposisi dalam upaya untuk menjatuhkan Perdana Menteri keenam Datuk Seri Najib Razak atas skandal 1MDB.
Dr Mahathir kemudian menjadi Perdana Menteri ketujuh tetapi enggan mengizinkan Anwar untuk mengambil alih, meskipun Anwar mengklaim bahwa mentornya itu berjanji akan memberi jalan.
Setelah Sheraton Move pada Februari 2020, pemerintahan Pakatan Harapan runtuh, dan Anwar kembali menjadi pemimpin Oposisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News