Namun sejumlah pihak, terutama pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, menilai rencana tersebut hanya skema PM Muhyiddin untuk mempertahankan kekuasaan.
Menurut laporan The Star, pemimpin Johor Sultan Ibrahim Iskandar sudah tiba di Istana Negara sekitar pukul 13.30 waktu setempat. Sementara pemimpin Selangor Sultan Sharafuddin Idris Shah terlihat tiba di istana pada pukul 14.15.
Sultan Sallehuddin Badlishah asal Kedah tiba tak lama kemudian pada 14.18. Iring-iringan Sultan Terengganu dan juga Yang Di-Pertuan Besar Negeri Sembilan juga terlihat di istana.
Raja Malaysia, Sultan Abdullah Ahmad Shah, menyerukan pertemuan khusus untuk membicarakan proposal PM Muhyiddin. The Star melaporkan, pertemuan yang dijadwalkan pukul 14.30 itu bersifat informal, dan hanya terdiri dari jajaran pemimpin negara bagian tanpa melibatkan politisi.
Disebutkan bahwa Raja Malaysia akan menyampaikan keputusannya kepada PM Muhyiddin usai pertemuan tersebut.
Kepolisian Malaysia telah memperingatkan publik untuk tidak berkumpul di dekat istana. Sementara awak media sudah berkumpul di luar area istana sejak pukul 10.00.
Proposal PM Muhyiddin mengundang kecaman dari sejumlah pihak, yang dinilai inkonstitusional. Anwar Ibrahim menegaskan, status darurat di Malaysia hanya bisa diterapkan jika ada ancaman terhadap keamanan nasional.
Ia menilai rencana PM Muhyiddin itu dapat berujung pada "kediktatoran dan otoritarianisme."
Baca: Anwar Ibrahim Kecam Wacana Pembekuan Parlemen Malaysia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id