Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) DKI Jakarta Ibnu Chuldun. Antara/ Muhammad Jasuma
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) DKI Jakarta Ibnu Chuldun. Antara/ Muhammad Jasuma

Kronologi Kekerasan Petugas Imigrasi Terhadap Diplomat Nigeria

Cindy • 12 Agustus 2021 16:55
Jakarta: Sebuah video beredar memperlihatkan petugas imigrasi Indonesia melakukan penyerangan terhadap warga Nigeria yang kemudian diketahui seorang diplomat. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyesalkan kekerasan yang dilakukan petugas terhadap diplomat Nigeria tersebut. 
 
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengungkapkan kronologi terjadinya peristiwa tersebut. Insiden bermula saat petugas imigrasi melakukan pengawasan dan pengecekan di depan apartemen kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 7 Agustus 2021. 
 
"Dimana (petugas) bertugas melakukan pengawasan dan pengecekan rutin terhadap pelaksanaan izin tinggal warga negara asing," kata Ibnu lewat konferensi pers secara daring, Kamis, 12 Agustus 2021. 

Saat pengecekan itu, para petugas imigrasi tak mengetahui identitas orang yang merupakan diplomat Nigeria. Ibnu menuturkan orang tersebut tidak mau menunjukkan kartu identitas maupun paspornya. 
 
Ibnu menegaskan orang asing wajib memperlihatkan dan menyerahkan paspor atau izin tinggal yang dimiliki sesuai aturan Keimigrasian Indonesia. Menurutnya, diplomat asal Nigeria itu bertindak arogan bahkan menantang petugas agar membawanya ke kantor keimigrasian. 
 
"Saya perlu garis bawahi bahwa karena yang bersangkutan menolak menunjukkan identitas, maka petugas imigrasi tidak mengetahui status diplomatik yang bersangkutan," jelas Ibnu.
 
Sesuai dengan aturan yang berlaku, diplomat asal Nigeria dibawa ke kantor Keimigrasian. Namun saat perjalanan ke kantor, diplomat Nigeria menunjukkan kegelisahan dan sikap agresif seperti meronta, berteriak, menyikut, serta menggigit.
 
Baca: Kemenlu Sesalkan Insiden Kekerasan Dialami Diplomat Nigeria
 
Salah seorang petugas imigrasi yang menangani diplomat Nigeria harus mengalami luka memar hingga berdarah di bagian bibir akibat ulah agresif diplomat itu. "Bahkan (diplomat Nigeria) berusaha untuk memecahkan kaca mobil dengan menggunakan rokok elektrik yang sudah direbut dari petugas," ungkap Ibnu.
 
Para petugas pun terpaksa memegang diplomat Nigeria itu untuk mencegah kondisi memburuk dengan menahan tangan dan kepalanya. Diplomat Nigeria itu baru bersedia menunjukkan identitas usai tiba di Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. 
 
"Maka dari kartu identitas ini baru diketahui bahwa yang bersangkutan adalah salah satu pejabat diplomat di Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta," kata dia. 
 
Setelah mengetahui status Abdul Rahman Ibrahim sebagai diplomat Nigeria, petugas Imigrasi segera berkoordinasi dengan Kemenlu. Kemenlu langsung memberikan konfirmasi status Abdul Rahman Ibrahim serta menjelaskan hak-haknya. 
 
Salinan dokumen keimigrasian dan status diplomatik Abdul Rahman Ibrahim juga diberikan kepada pihak imigrasi Jakarta Selatan. Setelah kejadian itu, lanjut Ibnu, Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan. 
 
Kedutaan Nigeria maupun pihak imigrasi sama-sama mengakui telah terjadi kesalahpahaman. Pertemuan berlangsung dengan baik dan persoalan telah diselesaikan. 
 
"Imigrasi juga telah melakukan langkah koordinasi internal guna meningkatkan SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam kegiatan penindakan dan pengawasan orang asing," ujar Ibnu. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan