Menlu Retno Marsudi menjelaskan evakuasi WNI dari Gaza. Foto: Medcom.id
Menlu Retno Marsudi menjelaskan evakuasi WNI dari Gaza. Foto: Medcom.id

Tiga Alasan Relawan MER-C di Gaza Memilih Tak Ikut Dievakuasi

Marcheilla Ariesta • 02 November 2023 06:07
Jakarta: Warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Jalur Gaza mulai dievakuasi. Namun, dari yang semula berjumlah 10 orang, kini hanya tujuh yang akan dievakuasi.
 
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (PWNI dan BHI) Kementerian Luar Negeri Indonesia Judha Nugraha mengatakan, tiga orang memutuskan untuk tetap tinggal dan tidak dievakuasi.
 
Ketiga orang yang memutuskan tetap tinggal adalah relawan MER-C yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

“Sesuai database ada 10 WNI di Gaza, (terdiri dari) tiga relawan MER-C, dua WNI dan keluarganya,” kata Judha dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 1 November 2023.
 
Baca: Bantuan Kemanusiaan dari Indonesia ke Gaza Dikirim Akhir Pekan.

 
Judha menuturkan, sejak awal tiga relawan MER-C ini memang tidak mau dievakuasi. “Mereka memang ingin tinggal,” ucapnya.
 
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, jumlah WNI yang disampaikan Judha sudah terdaftar.
 
“Yang jelas kita utamakan adalah WNI. Namun, nanti akan ada spouse (pendamping) dan anak-anak (para WNI) juga (yang ikut dievakuasi),” ucap Iqbal.
 
Judha menambahkan, sesuai dengan Undang-Undang nomor 37 tahun 1999 soal hubungan luar negeri, tugas negara adalah menyelamatkan WNI dari lokasi berbahaya ke lokasi yang aman dan sifatnya sukarela.
 
“Negara tugasnya menyiapkan dan menyediakan fasilitas tersebut, namun pilihan kembali kepada pribadi masing-masing,” ujarnya saat menjelaskan alasan ketiga WNI itu tidak diangkut evakuasi.
 
“Ketiganya memang memilih tetap tinggal menjalankan tugas kemanusiaan di RS Indonesia dan kita menghargai pilihan tersebut,” imbuhnya.
 
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, sejak Rabu dini hari tadi, komunikasi untuk evakuasi WNI dari Gaza sudah dilakukan.
 
"Hari ini, sejak dini hari, kita lakukan kontak di lapangan untuk mencoba melakukan evakuasi," kata Menlu Retno.
 
“Setelah melakukan kontak dengan banyak pihak, kemungkinan evakuasi akan dapat dilakukan hari ini," tegasnya.
 
Menlu Retno menggarisbawahi kata kemungkinan karena situasi yang tidak dapat terduga bisa saja terjadi. Ia menambahkan, untuk persiapan kemungkinan evakuasi, tim dari Kairo sudah digerakkan ke titik penyeberangan Rafah yang memisahkan Mesir dan Gaza.
 
Tepat pukul 15.50 WIB, kata Menlu Retno, tim sudah tiba di Rafah.
 
Dari informasi yang diperoleh, pergerakan kemungkinan besar tidak dapat dilakukan sekaligus, melainkan bertahap. "Dengan mengutamakan keselamatan," tegas Menlu Retno.
 
Meski situasi di lapangan sangat dinamis, Menlu Retno memastikan jika ada pergerakan perjalanan, berarti sudah mendapat jaminan keselamatan dari semua pihak. Dengan demikian, evakuasi dapat segera dilakukan.
 
"Kita doakan evakuasi dapat dilakukan dengan selamat," ucap Menlu Retno.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan